Adhi Commuter Properti Rilis Obligasi Perdana Rp500 M

CNN Indonesia
Rabu, 12 Mei 2021 08:19 WIB
Adhi Commuter Properti (ADCP) merilis surat utang atau obligasi Rp500 miliar. Ini merupakan obligasi perdana yang diterbitkan anak usaha Adhi Karya itu. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Adhi Commuter Properti (ADCP), anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, merilis surat utang (obligasi) I Adhi Commuter Properti 2021 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp500 miliar. Ini merupakan obligasi perdana yang diterbitkan ADCP.

Sekretaris Perusahaan ADCP Regina Karlinda mengatakan obligasi ini akan terdiri dari Seri A dengan tenor 367 hari dan Seri B dengan tenor 3 tahun.

Perusahaan akan menggunakan dana dari penerbitan obligasi untuk membiayai belanja modal dan melakukan ekspansi.

Ia menyatakan pasar menyerap obligasi ini sebesar Rp337 miliar pada masa bookbuilding atau 2-3 April 2021 lalu. Rinciannya, Seri A Rp328 miliar dan Seri B sebesar Rp9 miliar.

Saat ini, perusahaan masuk dalam tahap penawaran umum dengan best effort sebesar Rp163 miliar. Manajemen mengklaim respons pasar sangat baik selama masa penawaran umum.

"Ditandai dengan telah didapatkannya standby investor yang akan mengambil keseluruhan nilai best effort yang ditawarkan. Melihat animo positif dari penerbitan surat utang ini ADCP optimis oversubscribe terhadap target," ungkap Regina dalam keterangan resmi, Selasa (11/5).

Regina menyatakan bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi pertama dilakukan pada 20 Agustus 2021, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo untuk seri A jatuh pada 27 Mei 2022 dan seri B pada 20 Mei 2024.

Manajemen menunjuk PT Sucor Sekuritas dan PT Aldiracitra Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi obligasi. Lalu, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) ditunjuk sebagai wali amanah dalam penerbitan obligasi.

Regina mengklaim pihaknya mendapatkan respons positif dari pasar. Hal ini mengartikan investor optimis dengan konsep pengembangan kawasan berbasis TOD yang menjadi fokus dari perusahaan.

Terlebih, konsep properti berbasis integrasi dengan transportasi umum sudah dikembangkan lebih dulu di beberapa negara. Manajemen menargetkan marketing sales naik 40 persen-50 persen untuk penjualan rumah tapak, apartemen, dan perkantoran.



(aud/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK