Bursa Singapura Lesu Usai Pengumuman Lockdown Terbatas
Pemerintah Singapura mengumumkan bakal menerapkan pembatasan ketat kegiatan sosial dan publik lainnya (lockdown), dimulai pada Minggu (16/5) hingga pertengahan Juni.
Keputusan tersebut membuat bursa Singapura, Indeks Straits Times terjun bebas hingga 3 persen. Saham Singapore Airline terjun 6 persen ke harga terendah dalam dua bulan terakhir.
"Harapan pembukaan kembali telah pupus, khususnya untuk sektor wisata dan perjalanan. Manufaktur bakal bertahan seperti setahun terakhir," kata Analis Bank of Singapore Moh Siong Sim, dikutip dari Reuters, Jumat (14/5).
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pembatasan meliputi aturan pertemuan tatap muka maksimal dua orang dan larangan makan di restoran. Seluruh aktivitas perkantoran pun disetop dan warga Singapura akan kembali bekerja dari rumah (work from home).
Otoritas menyebut bakal meninjau penerapan dalam dua pekan pertama dan akan melakukan penyesuaian bila diperlukan. Sebelum meningkatnya kasus positif covid-19 akhir-akhir ini, Singapura melaporkan kasus baru hampir nol atau satu digit infeksi lokal harian selama beberapa bulan terakhir.
Pemerintah Singapura mengonfirmasi 24 kasus covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Kamis (13/5). Angka tersebut merupakan jumlah harian tertinggi sejak pertengahan September.
Merespons berita tersebut, pasar saham Singapura turun sekitar 3 persen, dipimpin oleh jatuhnya saham ritel dan perusahaan yang bergerak di sektor perjalanan, seperti saham Singapore Airlines yang turun lebih dari 6 persen.
Sama halnya, dolar Singapura juga tergelincir setelah pengumuman tersebut.