Buruh Ancam Boikot Jajan di Indomaret Mulai Minggu Depan

CNN Indonesia
Selasa, 18 Mei 2021 17:15 WIB
Buruh yang tergabung dalam FSPMI dan asosiasi lain mengancam boikot belanja di Indomaret buntut kriminalisasi karyawan karena menagih THR 2020. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz mengatakan buruh akan melakukan boikot produk PT Indomarco Prismatama (Indomaret) mulai minggu depan.

Boikot merupakan buntut dari dugaan kriminalisasi buruh dari manajemen Indomaret karena menagih pembayaran tunjangan hari raya (THR) 2020.

Riden mengklaim sosialisasi kampanye boikot tengah dilakukan kepada seluruh buruh yang tergabung di FSPMI. Begitu juga dengan asosiasi buruh lain, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

"Minggu ini saya sudah konsolidasi dengan seluruh anggota di Indonesia, nanti langkah selanjutnya untuk aksi (boikot) di pusat dan cabang, mungkin minggu depan (mulai boikot)," ujar Riden kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/5).

Riden mengatakan asosiasi menyarankan seluruh anggota buruh untuk tidak berbelanja di Indomaret, melainkan di toko ritel lainnya.

"Kami akan buat secara resmi dengan kampanye untuk tidak belanja di Indomaret, kan ada pilihan lain, misalnya di Alfamart atau toko tradisional. Saya pastikan dari semua buruh, KSPI juga akan lakukan hal yang sama, kami instruksikan untuk tidak berbelanja (di Indomaret)," tuturnya.

Ia mengungkapkan pertimbangan aksi boikot dilakukan mulai minggu depan karena kelanjutan persidangan buruh yang diduga menjadi korban kriminalisasi Indomaret, Anwar Bessy, tengah berlangsung pada hari ini.

Agenda selanjutnya, sambung Riden, adalah menunggu tanggapan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Jadi seminggu ini kami tunggu, kalau memang ada itikad baik, ada tanggapan dari JPU, ini masih bisa dipertimbangkan untuk kami melakukan boikot atau tidak, tapi sejauh ini tetap kami siapkan (aksi boikot)," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menilai bila boikot benar-benar dilakukan, tentu hal ini sedikit banyak akan berpengaruh pada bisnis perusahaan. Sebab, boikot dilakukan oleh seluruh buruh FPSMI dan asosiasi lain di Indonesia yang juga merupakan konsumen Indomaret.

Ancaman boikot bermula dari kisah Anwar Bessy, seorang buruh di Indomaret yang menagih pembayaran THR 2020. Saat penagihan, Anwar tidak sengaja merusak gypsum kantor, namun manajemen langsung membawa kejadian ini ke ranah hukum.

"Ini ada apa? Kasus yang sangat kecil sampai ke pengadilan. Kenapa THR yang tidak dibayar 100 persen tidak ada tindakan ke manajemen, tapi pengurus yang memperjuangkan haknya dipidanakan?" ucapnya.

Sementara sejauh ini, menurutnya, belum ada tindakan dari manajemen Indomaret terkait pembayaran THR tersebut. Maka dari itu, tercetuslah ide memboikot seluruh produk Indomaret.

Kendati begitu, Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf menyatakan perusahaan tak pernah menunggak pembayaran THR kepada karyawan.

Oleh karenanya, perusahaan tetap akan memproses kasus kerusakan yang dilakukan salah satu karyawannya tersebut pada 2020. "Hak mereka diberikan sesuai peraturan pemerintah," ujar Wiwiek.

Sedangkan soal ancaman boikot, manajemen mengaku tidak khawatir. Sebab, perusahaan terus berusaha menjaga kualitas layanan dan produk yang ditawarkan ke konsumen.

"Kami tetap berpikir positif. Servis selalu kami upayakan lebih baik," pungkasnya.



(uli/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK