Shopee Indonesia dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming resmi membuka Kampus UMKM Shopee Ekspor sebagai lanjutan kolaborasi strategis demi meningkatkan kualitas dan mempersiapkan UMKM Surakarta Go Ekspor pada Selasa (18/5).
Berlokasi di Banjarsari, tak jauh dari Stasiun Solo Balapan, peresmian Kampus UMKM Shopee Ekspor yang terdiri dari 3 lantai itu sekaligus menandai komitmen jangka panjang Shopee dalam mewujudkan 10 ribu eksportir asal Surakarta pada akhir 2021.
"Kami menyambut baik pembukaan Kampus UMKM Surakarta Ekspor yang diinisiasi Shopee sebagai langkah lanjutan untuk merangkul lebih banyak lagi pelaku bisnis asal Surakarta untuk bisa unjuk gigi ke pasar global ke depannya. Saya berharap dengan akses pembelajaran dan pendampingan yang semakin mudah, semakin banyak UMKM Surakarta yang tergerak untuk meningkatkan kualitasnya, dan menunjukkan mutu barang asli Surakarta yang berdaya saing," ungkap Gibran dalam kunjungan ke Kampus UMKM Shopee Ekspor, Selasa (18/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja menyatakan, peresmian Kampus UMKM Shopee Ekspor merupakan langkah awal Shopee untuk menjadikan Surakarta sebagai cetak biru (blueprint) atau kota percontohan pendidikan ekspor UMKM pertama di Indonesia.
"Dengan mengedepankan lima fokus utama kami untuk mempersiapkan UMKM go global, yakni edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran online, sistem pembayaran dan logistik, serta ekspor, kami harap pengembangan kapasitas dan kualitas produksi pelaku UMKM Surakarta bisa menjadi lebih terarah," kata Handhika.
Data menunjukkan, 5 ribu dari 40 ribu UMKM di Surakarta yang terdaftar di Shopee memiliki toko ekspor aktif. Saat ini, program ekspor Shopee mencatatkan peningkatan transaksi harian hingga 6 kali lipat pada periode Juni 2020-Januari 2021. Pada Februari lalu, 1,5 juta produk lokal berhasil diekspor ke Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Handhika mengatakan, Program Ekspor Shopee akan menamah jangkauan baru. Tidak hanya di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam, namun juga Brasil sebagai salah satu negara Amerika Selatan.
![]() |
Berbalut cat warna oranye terang, Kampus UMKM Shopee menyediakan serangkaian program yang bertujuan mengakomodir seluruh kebutuhan pelaku UMKM dengan mencakup tiga hal utama, yaitu edukasi, pendampingan bisnis, serta fasilitas pendukung performa bisnis.
Handhika mengatakan, pihaknya berfokus pada pendampingan hulu ke hilir secara konsisten. Untuk itu, layanan utama yang bisa didapat peserta adalah edukasi untuk UMKM. Pelaku UMKM di Surakarta dapat langsung datang ke lokasi dan mendaftarkan diri.
Kurikulum yang disusun Shopee disebut telah disesuaikan dengan kebutuhan UMKM. Terdiri dari 9 modul, masing-masing memiliki tema berbeda seperti pembuatan dan pengaturan toko di Shipee; pengaturan pengiriman dan cara pemrosesan pesanan; pengaturan fitur promosi; pemahaman manajemen toko; serta modul untuk mengenal program-program penjual di Shopee dan pengenalan Shopee Ekspor.
Berikutnya, ada modul tentang pemahaman seller centre dan pengoptimalan manajemen toko lebih lanjut; modul untuk meningkatkan traffic toko dengan iklan Shopee; modul untuk memaksimalkan traffic melalui Shopee Feed dan Shopee Live, serta modul persiapan menuju ekspor.
Terkait pendampingan bisnis untuk UMKM, Shopee menghadirkan Trainer Shopee dan tim customer service yang akan mengakomodir masukan, pertanyaan, serta memberi pendampingan kepada para pelaku UMKM.
"Trainer Shopee diperuntukkan menjadi perpanjangan tangan Shopee bagi para pelaku UMKM terdaftar melalui program edukasi serta memberikan saran bagi para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan performa bisnisnya," tutur Handhika.
Sementara, fasilitas pendukung performa bisnis UMKM dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk menjaga dan meningkatkan bisnis. Antara lain, fasilitas bantuan pembuatan toko, yakni layanan pembuatan dan pengaturan toko bagi UMKM yang belum terdaftar di Shopee, diikuti penyelenggaraan event edukasi bagi UMKM yang belum terdaftar untuk memahami layanan dan fitur Shopee. Layanan ini mencakup pembuatan akun Shopee, pengambilan foto dan upload produk, serta pendaftaran layanan gratis ongkir.
Lalu ada pula fasilitas edukasi, yaitu ruang pelatihan berkapasitas 30 orang, lengkap dengan program tentang cara pembuatan dan pengaturan toko, fitur promosi dan manajemen toko, trik meningkatkan traffic, sampai persiapan ekspor.
Selain itu, ada education corner yang menyediakan informasi pembuatan dan pengaturan toko, serta fitur promosi Shopee lewat laptop dan ponsel yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk mencoba aplikasi Shopee, termasuk fitur seller center.
Fasilitas selanjutnya adalah manajemen logistik, yaitu tempat simulasi sistem gudang dengan berbagai peralatan layaknya sistem inventaris toko online seperti rak, peralatan pengemasan, barcode scanner, dan printer thermal. Kemudian ada fasilitas pemasaran, meliputi studio foto, live streaming room lengkap dengan backdrop, sistem lighting, tripod serta mikrofon yang bisa langsung digunakan oleh pelaku UMKM.
Dua fasilitas terakhir namun tak kalah penting adalah pusat ekspor, yaitu export corner yang berisi informasi dan panduan persiapan ekspor, serta pojok pameran berbagai produk ekspor dari kota Solo; dan fasilitas 4 ruang pertemuan yang dapat digunakan untuk pelatihan dan pendampingan secara individu.
Handhika menegaskan, seluruh fasilitas di Kampus UMKM Shopee Ekspor dapat diakses secara cuma-cuma.
Tak berhenti di sana, Shopee Indonesia juga berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor demi mewujudkan 500 ribu eksportir hingga 2030. Program yang telah dimulai pada awal Maret 2021 ini didukung Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
(rea)