Khusus untuk Indonesia, Fithra menilai tak ada dampak langsung atas pertikaian Israel dan Palestina. Pasalnya, tak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel dan Palestina.
"Ada beberapa ekspor ke Israel, tapi tidak signifikan. Bukan mitra strategis," terang Fithra.
Di sisi lain, Bhima berpendapat Indonesia sebaiknya berhenti melakukan ekspor ke Israel. Hal ini sebagai bentuk dukungan agar Israel berhenti serangannya ke Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan menghentikan total perdagangan ke Israel, pemerintah telah ambil bagian dalam menekan Israel agar tidak memperburuk konflik ke Palestina," kata Bhima.
Berdasarkan data yang ia punya, nilai perdagangan antara Indonesia dengan Israel sebesar US$50,6 juta dengan total ekspor sebesar US$47,5 juta. Jumlah ekspor itu lebih besar dari Iran yang sebesar US$26,9 juta dan Kuba US$3,7 juta.
"Dari sisi ekspor, produk yang banyak dikirim ke Israel adalah CPO dan produk turunannya, kakao, alas kaki, karet, kimia organik, dan pakaian jadi," jelas Bhima.
Sementara, Bhima beranggapan Indonesia akan terkena 'getah' dari konflik Israel dan Palestina. Dampak ini terjadi secara tak langsung.
Ia menjelaskan konflik Israel dan Palestina berpotensi membuat harga minyak mentah dunia menguat. Pasar khawatir perseteruan keduanya akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.
"Kemarin sempat naik karena ada eskalasi (konflik memanas)," imbuh Bhima.
Jika harga naik, maka Indonesia sebagai negara yang masih mengimpor minyak mentah harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli komoditas tersebut. Bila berlangsung dalam jangka panjang, maka ada potensi harga BBM naik.
"Harga BBM bisa naik. Secara keseluruhan, Indonesia rugi dengan naiknya harga minyak," jelas Bhima.
Diketahui, Konflik Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei 2021 atau beberapa hari sebelum Idulfitri. Hamas meluncurkan serangan roket untuk membalas sikap aparat keamanan Israel yang menghalangi dan menyerang warga Palestina saat beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Selain itu, mereka juga membalas sikap pemukim Israel karena hendak mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.
Sementara, Israel menyatakan mereka membalas serangan Hamas. Mereka juga mengklaim sedang berupaya melindungi penduduknya dari aksi teroris.
(agt)