Pemerintah Bidik Ekonomi Tumbuh 5,8 Persen Tahun Depan

CNN Indonesia
Kamis, 20 Mei 2021 14:17 WIB
Pemerintah menargetkan ekonomi bisa tumbuh di kisaran 5,2 persen sampai dengan 5,8 persen pada tahun depan. Ilustrasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menargetkan ekonomi tumbuh di kisaran 5,2 persen sampai 5,8 persen pada tahun depan.

Hal ini tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (KEM PPKF RAPBN) 2022 yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, Kamis (20/5) ini.

"Pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro untuk penyusunan RAPBN 2022 dengan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen hingga 5,8 persen," jelas Sri Mulyani pada rapat paripurna, Kamis (20/5).

Selain itu pemerintah menargetkan inflasi di rentang 2 persen-4 persen dan tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun di rentang 6,32 persen sampai 7,27 persen.

Lalu, nilai tukar rupiah dibidik pada rentang Rp13.900 sampai Rp15 ribu per dolar AS. Sementara, asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Oil Prices/ICP) diproyeksi berada di kisaran US$55 sampai US$65 per barel.

Lifting minyak bumi ditargetkan sekitar 686 ribu sampai 726 ribu bph dan gas bumi sekitar 1,03 juta sampai 1,1 juta barel setara minyak per hari.

"Di tengah kondisi pemulihan ini, kita harus tetap optimis dan tidak boleh menyerah. Kita tetap harus berkomitmen untuk menghadirkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efektif," beber Ani, akrab sapaannya.

Lebih jauh, ia memaparkan rasio pendapatan negara akan ditingkatkan di kisaran 10,18 persen hingga 10,44 persen dari PDB. Sedangkan belanja negara diperkirakan mencapai 14,69 persen sampai 15,3 persen dari PDB

"Keseimbangan primer akan mulai bergerak menuju netral dan positif dan diturunkan ke minus 2,31 sampai dengan minus 2,65 persen PDB," tambahnya.

Sejalan dengan itu, defisit akan diperkecil dengan rentang negatif 4,51 persen sampai dengan negatif 4,85 persen dari PDB. Adapun rasio utang dipatok di kisaran 43,76 persen sampai 44,28 persen dari PDB.

Dia berharap sejalan dengan perbaikan ekonomi di tahun depan, juga bakal tercipta kesempatan kerja, sekaligus menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Dia mengeker TPT bisa ditekan di kisaran 5,5 persen hingga 6,2 persen.

Lalu, angka kemiskinan akan berada di rentang 8,5 persen sampai 9 persen dan rasio gini atau rasio ketimpangan akan berkisar antara 0,376 - 0,378.

Indeks Pembangunan Manusia naik ke rentang 73,44 sampai 73,48, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga diproyeksikan naik dengan capaian masing-masing 102 sampai 104 dan 102 hingga 105.

(agt/wel/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK