Pertamina Butuh Investasi Rp1.288 Triliun hingga 2024
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengaku membutuhkan investasi sebesar US$92 miliar pada periode 2020-2024 mendatang. Dana setara Rp1.288 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS) tersebut dibutuhkan BUMN migas itu untuk mengembangkan seluruh bisnisnya.
"Kami sadari dalam pengembangan bisnis ke depan ini, memerlukan dana yang tidak kecil. Jadi kalau dilihat dari 2020-2024, investasi Pertamina yang direncanakan adalah US$92 miliar, total value-nya," imbuhnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (20/5).
Ia menuturkan sebesar US$40 miliar atau setara 43,47 persen dari total investasi, berasal dari dana eksternal. Sedangkan sisanya merupakan sumber dana internal.
"Kami rencanakan minimal US$40 miliar ini harus dari eksternal resources, baik dari kemitraan, loan (pinjaman) ataupun bond (penerbitan surat utang), dan ini semua ditangani di holding," ujarnya.
Namun, ia tidak merincikan proyek-proyek apa saja yang akan dibiayai melalui investasi jumbo tersebut. Sebelumnya, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini sempat mengungkapkan sejumlah proyek strategis perusahaan.
Ia menuturkan Pertamina akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle battery). Total belanja modal (capital expenditure/capex) yang dibutuhkan untuk proyek tersebut sebesar US$3,2 miliar.
Proyek itu ditargetkan mendapatkan pendanaan dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF).
Selain EV battery, ada tiga proyek strategis lainnya, yaitu olefin PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), infrastruktur BBM dan elpiji, serta transmisi dan distribusi gas.
Emma juga menjelaskan terdapat 14 proyek Pertamina yang masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN). Proyek itu terdiri dari hulu, kilang petrokimia, komersial dan perdagangan, serta energi bersih terbarukan.
"14 proyek bisa sangat berpotensi sekali untuk underlying proyek-proyek yang didanai oleh SWF atau perbankan atau private equity," ungkap Emma dalam Webinar: Prospek BUMN 2021 Sebagai Lokomotif PEN dan SWF.
Beberapa proyek yang masuk dalam PSN tersebut, seperti Jambaran Tiung Biru senilai US$1,5 miliar, pembangunan jaringan gas kota senilai Rp3,8 triliun dari APBN dan Rp29,2 triliun dari PT PGN (Persero), serta tangki BBM Indonesia Timur Rp205 miliar.