Pada salah satu kunjungan ke Car Free Day pada 2017, Bara Yogya Angkasa yang tertarik melihat sebuah produk hiasan dinding kemudian mencoba membuat produk serupa dan menjualnya kepada saudara dan teman dekat. Produk yang terjual habis membuat pria yang tinggal di Malang, Jawa Timur itu kembali menjajal peruntungan, kai ini di tempat yang sama seperti saat dia membeli hiasan dinding untuk pertama kalinya.
Upaya Bara itu ternyata berhasil mendapat respons positif masyarakat. Tak lama, dia memperoleh kesempatan mengembangkan bisnis setelah dihubungi Shopee. Di tahun yang sama, Wooden Projects pun resmi membuka toko daring.
Bara mengungkapkan, Shopee memegang peran besar atas perkembangan Wooden Projects lewat pendampingan yang diberikan, mulai dari pendaftaran akun, mengunggah produk, hingga pengelolaan dan hal-hal lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program dan komunikasi yang diberikan oleh Shopee juga berjalan dengan sangat baik," kata Bara.
Tak hanya pendampingan, berbagai fitur seperti flash sale, diskon, dan gratis ongkir sampai kampanye-kampanye yang kerap digelar Shopee juga diakui mendongkrak keinginan masyarakat untuk berbelanja di Wooden Projects. Sebanyak 80 persen penjualan disebut datang dari hiasan dinding yang dipasarkan di Shopee.
"Berbagai program dan kampanye besar yang ditawarkan oleh Shopee seperti Big Ramadhan Sale, 9.9, 12.12 dan Kampanye Hari Puncak serta kampanye 6.6 Rumah dan Hobi Sale yang sedang berlangsung sampai tanggal 6 Juni membantu meningkatkan kenaikan penjualan hiasan dinding yang ada di Wooden Projects dengan berbagai promo menarik," tutur Bara.
Dari mengikuti kampanye, Bara mengatakan penjualan meningkat sampai 30 kali lipat. Kondisi ini terus bertahan sampai pada Juli 2020, di mana Wooden Projects melakukan ekspor untuk pertama kalinya melalui program ekspor Shopee.
"Ini merupakan hal yang sangat tidak disangka, bantuan dan naungan dari Shopee bisa membawa Wooden Projects sampai ke titik ini," kata Bara.
Saat ini, ratusan hiasan dinding Wooden Projects yang dibuat di Malang sudah dipasarkan di Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Melalui program ekspor Shopee, Bara dapat melihat produk-produk yang diminati pembeli di luar negeri.
"Saya merasa sangat senang dengan edukasi, pelatihan dan pendampingan yang selama ini diberikan oleh Shopee mengenai berbagai hal tentang ekspor. Ini merupakan awal yang baik bagi perjalanan Wooden Projects dalam mengekspor produk, semoga ke depannya penjualan Wooden Projects terus meningkat melalui program ekspor Shopee ini," ujarnya.
Menurut Bara, pasar hiasan dinding di Indonesia dipengaruhi tren di luar negeri. Dia menyatakan, akan terus berupaya memenuhi kebutuhan pembeli baik di dalam maupun luar negeri melalui Shopee. Selain hiasan dinding, dia berencana mengembangkan Wooden Projects dengan produk sehari-hari seperti alat masak dan makan hingga tempat penyimpanan barang yang dibuat dari kayu.
Pengalaman Bara bersama Wooden Projects tersebut sejalan dengan komitmen Shopee untuk membawa produk lokal ke pasar global melalui berbagai kolaborasi. Antara lain, kolaborasi dengan Sekolah Ekspor asosiasi gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO) untuk mewujudkan 500.000 eksportir hingga tahun 2030. Program yang dimulai awal Maret 2021 itu juga didukung Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perdagangan.
Belum lama ini, Shopee juga meresmikan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Surakarta sebagai lanjutan kolaborasi strategis demi mewujudkan 10.000 eksportir asal Surakarta pada akhir tahun.
Bertumbuh bersama Shopee sejak awal, Wooden Projects kini sukses menambah pabrik yang sebelumnya hanya di Malang hingga sampai Ngawi. Dengan 115 karyawan yang kebanyakan adalah masyarakat lokal tamatan SMA, Bara mengaku senang membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan karyawannya.
Tak sampai di sana, kini Bara juga kerap memberi pelatihan dan edukasi tentang cara membangun bisnis. Bersyukur atas kesempatan untuk berbagi dan berkontribusi dengan komunitas setempat, Wooden projects berhasil tetap mendorong perputaran roda perekonomian meski di tengah pandemi.
(rea)