Tunggu Kebijakan BI, Rupiah Macet Rp14.355 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.355 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (24/5) sore. Posisi ini stagnan dari Jumat (21/5).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.362 per dolar AS atau menguat dari Rp14.375 per dolar AS pada akhir pekan lalu.
Di kawasan Asia, mayoritas mata uang melemah dari dolar AS, seperti peso Filipina minus 0,25 persen, rupee India minus 0,09 persen, ringgit Malaysia minus 0,03 persen, dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dan won Korea Selatan minus 0,01 persen.
Namun, sebagian mata uang lainnya berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,03 persen, yuan China 0,04 persen, dolar Singapura 0,1 persen, dan baht Thailand 0,1 persen.
Begitu juga dengan jajaran mata uang utama negara maju. Mayoritas melemah dari dolar AS, yakni dolar Australia melemah 0,15 persen, franc Swiss minus 0,08 persen, poundsterling Inggris minus 0,08 persen, dan dolar Kanada minus 0,07 persen.
Hanya euro Eropa yang menguat 0,12 persen dan rubel Rusia 0,19 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah stagnan karena pasar menanti kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan pada Selasa (25/5) besok.
"Pelaku pasar memperkirakan BI masih tetap mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini," ujar Ibrahim.
Sementara dari global, sentimen baru juga masih minim. Pasar masih berekspektasi inflasi AS akan meningkat dan mengubah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve.