Perusahaan Emas Peter Sondakh Bakal IPO, Incar Rp3,97 T

CNN Indonesia
Senin, 31 Mei 2021 14:36 WIB
PT Archi Indonesia akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juni mendatang. Perusahaan akan melepas 4,96 miliar lembar saham.
PT Archi Indonesia akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juni mendatang. Perusahaan akan melepas 4,96 miliar lembar saham.(ANTARA/RENO ESNIR).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Archi Indonesia akan mencatatkan sahamnya atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juni mendatang. Rencananya, perusahaan akan melepas sebanyak 4,96 miliar lembar saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp10 per saham atau sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Wakil Direktur Utama Archi Rudy Suhendra mengatakan tujuan dari IPO adalah untuk mengembangkan dan mengakselerasi rencana pertumbuhan perseroan, sekaligus untuk meningkatkan tata kelola perusahaan.

"Dengan mencatatkan saham perusahaan kami di BEI, Archi bermaksud untuk mempercepat rencana pertumbuhan kinerja perusahaan dan lebih meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan adanya pengawasan secara langsung dari OJK dan BEI sebagai regulator, serta masyarakat secara umum," terangnya seperti dikutip dari rilis yang diterima redaksi, Senin (31/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan prospektus perusahaan, perusahaan akan menawarkan harga saham sekitar Rp750 hingga Rp800 per lembar saham dengan nilai penawaran umum mencapai Rp3,97 triliun.

Bergerak di sektor produksi emas, Rudi menyebut perusahaan menawarkan bisnis di salah satu komoditas teraman dan dengan nilai investasi yang berkelanjutan. Karena itu, ia meyakini IPO saham akan menjadi pilihan yang menarik bagi investor.

"Emas sering dianggap sebagai salah satu komoditas teraman, dengan nilai investasi yang terpercaya serta sustained dari waktu ke waktu," imbuhnya.

IPO tersebut melibatkan lima bank besar sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (underwriter) yakni, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Direktur Keuangan Archi Indonesia Adam Jaya Putra menjelaskan sekitar 90 persen dari dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan oleh perusahaan dan/atau anak usaha untuk membayarkan sebagian pokok utang bank.

Sedangkan sisa dana yang diperoleh akan digunakan perseroan serta entitas anak untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja. Archi memiliki lokasi tambang di provinsi Sulawesi Utara dan mulai beroperasi sejak 2011. Perusahaan telah memproduksi total 1,9 juta ons (setara dengan 58 ton) emas hingga 2020 dan memiliki Cadangan Bijih emas sebanyak 3,9 juta ons (setara dengan 121 ton) per akhir Desember 2020.

Archi atau juga dikenal dengan Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia yang terdiri dari 2 (dua) Kontrak Karya yang dimiliki oleh Entitas Anak Archi, yaitu PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya.

Kedua Kontrak Karya ini berlaku hingga 2041, dan bisa mendapatkan 2 (dua) kali perpanjangan, masing-masing untuk jangka waktu maksimum 10 (sepuluh) tahun. Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas yang memiliki tingkat Cadangan Bijih emas tertinggi serta Umur Tambang (Life-of-Mine/LOM) terpanjang di kawasan Asia Tenggara menurut konsultan industri pertambangan CRU International Limited.

[Gambas:Video CNN]



(wel/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER