Pemerintah memangkas target peningkatan kapasitas kilang melalui proyek modernisasi dan pembangunan kilang PT Pertamina (Persero) atau dikenal dengan Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan target penambahan kapasitas yang semula 2 juta barel per hari direvisi menjadi 1,425 juta barel per hari dengan mempertimbangkan transisi ke energi baru terbarukan serta pengembangan program kendaraan listrik atau electric vehicles (EV).
Artinya, hanya akan ada penambahan sebanyak 425 ribu barel per hari dari dua megaproyek tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah melakukan revisi sehingga program pengembangan kilang rencananya double digit dari 1 juta menjadi 2 juta per hari, ini akan direvisi. Dari 1 juta akan dikembangkan ke 1,425 juta barel per hari," ujarnya di Komisi VII DPR, Senin (31/5).
Nicke melanjutkan tambahan 425 ribu barel per hari tersebut akan berasal dari tiga kilang yakni Grass Root Refinery (GRR) Tuban, RDMP Balikpapan serta RDMP Balongan.
Tambahan terbesar, kata dia, akan berasal dari Kilang Tuban yang mencapai 100 ribu barel per hari. "Tambahan 425 ribu itu 300 ribu dari Tuban, 100 ribu dari RDMP Balikpapan, dan 25 ribu dari kilang Balongan," imbuhnya.
Seperti diketahui, megaproyek RDMP dan GRR direncanakan akan meningkatkan kemampuan pengolahan crude dari sweet crude menjadi sour crude dengan kandungan sulfur sekitar 2 persen.
Selain itu, peningkatan Yield of Valuable menjadi sekitar 95 persen dari sebelumnya 75 persen dan menghasilkan produk bahan bakar minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan, serta akan menghasilkan produk Petrochemical berkisar 6.600 Kilotonnes Per Annum (KTPA) dari sebelumnya sebesar 600 KTPA.
Dengan hadirnya kedua proyek besar ini, sebelumnya pemerintah mengharapkan produksi minyak dapat meningkatkan 100 persen untuk memenuhi kebutuhan energi nasional serta mendukung pertumbuhan industri petrokimia dan memperkuat bisnis hilir Pertamina.
"Kami akan sampaikan, dengan transisi energi yang terjadi maka rencana pengembangan kilang ini akan mengalami perubahan. Kami melakukan review kembali dengan pemerintah dengan program pemerintah mendorong ke energi baru terbarukan dan electric vehicle," pungkasnya.