Realisasi Penyaluran Solar Subsidi 5,83 Juta Kiloliter

CNN Indonesia
Senin, 07 Jun 2021 20:47 WIB
BPH Migas mencatat realisasi penyaluran solar bersubsidi sebanyak 5,83 juta kiloliter per Mei 2021 atau setara dengan 37 persen dari kuota solar subsidi 2021.
BPH Migas mencatat realisasi penyaluran solar bersubsidi sebanyak 5,83 juta kiloliter per Mei 2021. Itu setara 37 persen dari kuota solar subsidi 2021. Ilustrasi. (Oky Lukmansyah).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat realisasi penyaluran solar bersubsidi sebanyak 5,83 juta kiloliter (kl) per Mei 2021. Angkanya setara dengan 37 persen dari kuota solar subsidi tahun ini.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan realisasi penyaluran minyak tanah sebanyak 0,2 juta kl. Jumlah itu setara dengan 40 persen dari kuota 2021.

"Realisasi jenis BBM tertentu solar 5,83 juta kl, 37 persen dari kuota. Minyak tanah 0,2 juta kl, 40 persen dari kuota," ungkap Fanshurullah dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR, Senin (7/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, ia mengatakan pihaknya akan terus menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah. Hal ini khususnya terkait BBM satu harga dengan target 76 penyalur pada 2021.

"Sampai sekarang baru ada 20 penyalur," katanya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah menetapkan volume BBM bersubsidi sebanyak 16,3 juta kl dalam APBN 2021. Namun, realisasinya hingga 20 Mei 2021 baru 5,61 juta kl.

"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka volume BBM bersubsidi diusulkan dalam RAPBN tahun anggaran 2022 sebesar 14,80-15,58 juta kl," ungkap Arifin dalam keterangan resmi.

Arifin menyatakan BBM bersubsidi itu terdiri dari minyak tanah sebanyak 0,48 juta kl dan minyak solar sebanyak 14,34juta kl-15,1 juta kl.

Lalu, kuota LPG dalam RAPBN 2022 diusulkan sebesar 7,4-7,5 metrik ton (MT). Realisasinya sendiri hingga Mei 2021 adalah 2,96 juta MT.

"Angka tersebut diperkirakan naik sampai 7,15 juta MT pada akhir 2021, di bawah kuota LPG 3 kg pada APBN 2021 sebesar 7,5 juta MT," pungkas Arifin.

[Gambas:Video CNN]



(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER