PT Kiniku Bintang Raya dan BUMN konstruksi PT Amarta Karya (Persero) resmi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pengembangan rencana kawasan ekonomi khusus (KEK) pengembangan teknologi dan industri 4.0 di Sukabumi. KEK ini diberi nama Bukit Algoritma.
Groundbreaking dihadiri langsung oleh Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya Budiman Sudjatmiko dan Kolonel (Purn) Fauka Noor Farid. Lalu, ada pula Kepala BPPT Hammam Riza, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dan pejabat lainnya.
Budiman menyatakan pihaknya menargetkan Bukit Algoritma menjadi pusat riset dan pengembangan di dalam negeri. Selain itu, Bukit Algoritma diharapkan juga bisa menjadi pengembangan sumber daya manusia di masa depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini akan menjadi gambaran masa depan untuk Indonesia bahkan untuk dunia. Kami akan mengembangkan itu sehingga generasi muda dan anak-anak bisa menggunakan Bukit Algoritma ini sebagai research, workshop, dan lain-lain," ucap Budiman dalam keterangan resmi, dikutip Senin (9/6).
Sementara, Direktur Utama Amarta Karya Nikolas Agung selaku kontraktor pelaksana mengatakan proyek ini merupakan implementasi dari impian Presiden pertama Indonesia Soekarno. Menurutnya, Bukit Algoritma akan meningkatkan pendidikan dan kualitas ekonomi 4.0.
"Selain itu Bukit Algoritma ini juga diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur pertumbuhan tangguh berkelanjutan dan pembangunan SDM berbasis iptek yang merupakan salah satu alat pendukung penuh pemerintahan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Nikolas.
Bukit Algoritma mulai ramai diperbincangkan publik pada April 2021. Lokasi ini akan menjadi kawasan pengembangan riset dan sumber daya manusia yang berbasis industri 4.0 dan diklaim serupa Silicon Valley di Amerika Serikat.
Pengembangan proyek Bukit Algoritma dipegang Kiniku Bintang Raya. Dana yang dipakai untuk membangun proyek ini tak datang dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).