Menaker Apresiasi Budidaya Ikan Nila dan Lobster di Tasik

Kementerian Ketenagakerjaan | CNN Indonesia
Kamis, 10 Jun 2021 12:35 WIB
Menaker Ida Fauziyah dalam kunjungan kerja meninjau kelompok budidaya ikan nila dan lobster di Tasikmalaya, Jawa Tengah, pada Rabu (9/6). (Foto: Kemnaker)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyambut keberhasilan masyarakat Tasikmalaya bertahan di tengah pandemi melalui pengembangan budidaya ikan nila dan lobster.

Dalam kegiatan tinjauan kelompok budidaya ikan Nila Fadillah di Desa Wargakerta, Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ida menyampaikan apresiasi atas kemampuan bertahan itu. Selain itu, dia turut berbangga karena kelompok budidaya ikan nila di Sukarame terus berkembang.

Awalnya, kelompok itu hanya memiliki 6 anggota dengan 18 kolam ikan. Selama 2018 sampai 2019, tidak ada penambahan anggota. Namun setelah kelompok budidaya ikan di Sukarame menerima bantuan pelatihan dari tim perikanan BLK Lembang dan program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Kemnaker pada 2020, anggota kelompok jadi bertambah.

"Penambahan anggota kelompok menjadi 26 orang dengan jumlah kolam budidaya menjadi 50 kolam budidaya. Jadi benar-benar ada Fadillah-nya (keutamaan). Saya yakin lama-lama bisa jadi satu kampung kelompok budidaya ikan nila di Sukarame," kata Ida pada Rabu (9/6).

Ida meminta para anggota kelompok budidaya ikan nila di Sukarame tidak lekas berpuas diri. Sebaliknya, mereka didorong untuk terus meningkatkan kapasitas diri. Dia menilai, prospek pengembangan budidaya ikan nila akan semakin cerah ke depannya.

Sementara, Kepala Desa Wargakerta Nurul Muhtadin menjelaskan, budidaya ikan nila tersebut menambah manfaat desa. Kelompok budidaya inkubasi ikan nila Fadillah yang merupakan binaan JPS TKM itu juga menjadi pemasok ikan yang kemudian dipasarkan oleh BUMDES Wargakerta.

"Sejak 2018 hingga hari ini, budidaya ikan nila Fadillah perkembangannya sangat menggembirakan. BUMDes Wargakerta telah menghasilkan PAD sebesar Rp100 juta," ujarnya.

Dari budidaya ikan nila, Ida melanjutkan kunjungan kerja ke sentral kelompok Tasik Lobster (TASTER) Air Tawar yang berlokasi di Kampung Bantar RT004/RW005 Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.

Dalam kesempatan itu, Ida kembali menyampaikan apresiasi kepada kelompok budidaya TASTER yang berfokus mengembangkan lobster jenis red claw atau capit merah sejak 2013. Lobster ini merupakan jenis lobster air tawar konsumsi yang bertekstur lebih besar dibandingkan lobster air tawar lain.

Pemimpin kelompok budidaya TASTER Taufikullah yang dipanggil Kang Opik menyatakan komitmen untuk terus meningkatkan produksi dan merekrut anggota baru. Dari budidaya lobster seorang diri, kini Kang Opik memimpin 50 kelompok TASTER di wilayah Bungursari. Mulai dari indukan, anakan, hingga tahap konsumsi.

"Kelompok TASTER ini menjadi inkubasi bisnis. Ini luar biasa dengan pasar dari Tasikmalaya hingga keluar Tasikmalaya," ujar Ida.

Berkat inisiatif Kang Opik, pengembangan budidaya lobster Cherax terbukti mampu menyerap tenaga kerja dan banyak melahirkan wirausaha baru. Ida memaparkan, Kang Opik menjadi salah satu warga Tasikmalaya pemenerima program TKM yang diteruskan Kemnaker melalui program JPS 2020.

"Kang Opik bersama teman-teman bisa survive. Kita butuh Kang Opik-Kang Opik baru. Bukan hanya di Tasikmalaya tapi juga di kabupaten lain," kata Ida.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK