Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan membentuk Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis komunitas bagi calon pekerja formal yang berkeinginan kerja di luar negeri. Tujuannya untuk mempersiapkan tenaga terampil yang bekerja di sektor formal.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menuturkan selama ini pihaknya baru menyediakan BLK untuk pekerja di sektor informal yang berangkat ke luar negeri atau Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Kami sedang mempersiapkan BLK komunitas untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil yang dapat dikirim ke luar negeri, untuk menduduki jabatan formal, karena selama ini porsi terbesar kami baru di sektor pekerja informal," ujarnya dalam acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta Peresmian BLK Komunitas 2020, Selasa (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, BLK Komunitas adalah unit fasilitas pelatihan vokasi yang didirikan di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, serikat pekerja, dan komunitas lainnya.
Ida menuturkan tujuan pembentukan BLK komunitas adalah meningkatkan keterampilan masyarakat yang belum terjangkau oleh lembaga pelatihan baik pemerintah maupun swasta.
BLK komunitas memiliki 23 program kejuruan pelatihan vokasi, antara lain teknik otomotif, teknik pendingin, teknis las, konstruksi furnitur dan kriya kayu, teknik perkapalan, instalasi infrastruktur telekomunikasi, informatika dan robotika, multimedia, desain komunikasi visual, dan sebagainya. Selain itu, Kemnaker juga menyediakan pelatihan bagi instruktur dan pengelola BLK komunitas.
"Berbagai kejuruan ini kami siapkan untuk menjawab potensi pasar kerja dan potensi ekonomi setiap daerah yang beragam, harapan kami langkah ini bisa mengakselerasi pembangunan SDM baik pelatihan vokasi maupun pengembangan wirausaha dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," turunya.
Sepanjang 2020, Kemnaker telah membangun 1.014 BLK komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan demikian, sejak program ini digagas pada 2017 lalu, jumlahnya hingga saat ini mencapai 2.127 BLK komunitas.
"Dengan asumsi dua paket pelatihan per tahun untuk setiap BLK komunitas, maka kami bisa menambah kapasitas latih sebanyak 68 ribu pencari kerja per tahun," ujarnya.
Peresmian 1.014 BLK Komunitas
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meresmikan 1.014 BLK komunitas tersebut yang telah digagas sepanjang 2020 lalu. Dalam sambutannya, Wapres berharap pembangunan BLK komunitas dapat lebih diperluas.
"Dengan melibatkan beragam komunitas lainnya seperti serikat pekerja atau serikat buruh atau organisasi kemasyarakatan, sehingga semakin banyak penduduk angkatan kerja di yang mendapatkan kemudahan dalam mengakses lembaga pelatihan kerja melalui program BLK komunitas ini," tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan BLK komunitas perlu berkolaborasi dengan kalangan akademisi serta industri agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
Sebab, disrupsi akibat pandemi covid-19 dan teknologi digital telah menghilangkan beragam profesi pekerjaan yang sebelumnya biasa dilakukan oleh manusia sehingga digantikan oleh kecerdasan buatan.
"Langkah dan kebijakan pengembangan BLK komunitas ini tentu saja perlu disesuaikan pula atau bersifat link and match dengan industri yang ada di sekitar BLK komunitas," imbuhnya.
Selanjutnya, mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berharap BLK komunitas bisa mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha. Pada akhirnya, kelahiran wirausaha dari BLK komunitas dapat menekan angka pengangguran dan memulihkan perekonomian.
(ulf/agt)