Daya Beli Petani hingga Buruh Bangunan Turun pada Mei 2021

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 13:32 WIB
BPS mencatat daya beli petani, buruh bangunan, asisten rumah tangga turun selama Mei 2021. Itu tercermin dari penurunan upah riil.
BPS mencatat daya beli petani, buruh bangunan, asisten rumah tangga turun selama Mei 2021. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat daya beli petani, buruh bangunan, dan asisten rumah tangga turun selama Mei 2021. Kondisi ini tercermin dari penurunan upah riil buruh/pekerja yang menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterimanya.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan upah riil petani turun sebesar 0,07 persen dari Rp52.469 pada April menjadi Rp52.431 pada Mei 2021.

Secara upah nominal, sebetulnya petani mengantongi kenaikan upah nominal sebesar 0,14 persen dari Rp56.629 pada April 2021 menjadi Rp56.710 pada Mei 2021. Upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, karena ada kenaikan indeks konsumsi rumah tangga di pedesaan pada Mei 2021 sebesar 0,22 persen, maka secara rill upah buruh mengalami penurunan 0,07 persen," papar Suhariyanto saat rilis data neraca perdagangan periode Mei 2021, Selasa (15/6).

Kondisi serupa juga terjadi pada buruh bangunan, tukang bukan mandor. Secara nominal, upah mereka naik 0,04 persen, dari Rp90.989 menjadi Rp91.025.

Namun, upah riil yang mencerminkan daya belinya minus 0,28 persen, dari Rp85.605 menjadi Rp85.365.

"Fenomena yang sama terjadi pada upah buruh bangunan. Secara nominal upah buruh bangunan mengalami kenaikan tipis sekali 0,04 persen. Tapi selama Mei terjadi inflasi sebesar 0,32 persen maka secara riil upah buruh bangunan mengalami penurunan 0,28 persen," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, upah riil asisten rumah tangga pada Mei 2021 turun sebesar 0,17 persen, dari Rp398.469 menjadi Rp397.792. Sedangkan, upah nominalnya naik 0,15 persen, dari Rp423.529 menjadi Rp424.164.

Berbanding terbalik dengan daya beli petani, buruh bangunan, dan asisten rumah tangga, BPS mencatat daya beli buruh potong rambut wanita mengalami kenaikan.

Tercatat, upah riil naik sebesar 0,02 persen, dari Rp27.310 menjadi Rp27.315. Kenaikan daya beli buruh potong rambut wanita disumbang oleh kenaikan upah nominalnya sebesar 0,34 persen, dari Rp29.027 menjadi Rp29.126.

(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER