Luhut soal Kasus Covid Melonjak: Kesalahan Kita Ramai-ramai

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 12:12 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan menyebut kenaikan kasus covid belakangan ini akibat kesalahan semua pihak. Karena itu ia meminta semua orang 'ngaca'.
Luhut mengatakan kenaikan kasus corona belakangan ini merupakan salah semua pihak. Karena itu, ia berharap semua 'ngaca'. (Arsip Kemenkomarves).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan buka suara soal peningkatan kasus infeksi corona belakangan ini. Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus sama-sama mawas diri dalam menyikapi peningkatan kasus covid-19 yang terjadi usai libur lebaran.

Terlebih, menurutnya, masih ada banyak pemimpin yang tidak memberikan contoh  baik kepada masyarakat dalam mencegah penularan virus corona.

"Semua kita harus melakukan perenungan. Kalau kita sebagai pemimpin tidak memberikan contoh, dampaknya seperti sekarang, banyak korban yang tanpa kita sendiri langsung atau tidak langsung akibat kita sendiri," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut juga meminta masyarakat turut prihatin atas meledaknya angka positif covid-19. Sebab, tak dapat dipungkiri, masih banyak masyarakat yang bandel dan tak mengikuti imbauan larangan mudik dari pemerintah.

"Sekalian sama-sama mari kita berkaca ini lah kesalahan kita ramai-ramai. Pemerintah sudah habis-habisan minta supaya kita stay at home tidak mudik tapi kemarin kita ramai-ramai. Ini buahnya," imbuhnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk waspada atas varian baru covid-19 dari India yang telah masuk ke Indonesia dan diperkirakan lebih ganas.

"Menaiknya eksponensial (kasus aktif) dengan masuknya varian India ini," sebutnya.

[Gambas:Video CNN]

Angka corona usai libur panjang lebaran terus naik. Dalam 24 jam terakhir, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat 8.189 kasus harian terkonfirmasi positif.

Peningkatan itu membuat akumulasi kasus positif corona bertambah menjadi 1.919.547 kasus.

Kenaikan kasus itu membuat kapasitas rumah sakit semakin berkurang. Data Kementerian Kesehatan mencatat setidaknya 17 kabupaten/kota dengan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi dan perawatan intensif untuk pasien Covid-19 di angka 80 persen sampai 100 persen.

Kemudian 25 kabupaten/kota tercatat memiliki BOR perawatan intensif di atas 80 persen. Sedangkan 21 kabupaten/kota dengan BOR isolasi di atas 80 persen.

Beberapa daerah yang menembus zona merah BOR perawatan intensif adalah Bandung Barat (100 persen), Kota Sukabumi (100 persen), Majalengka (100 persen), Tasikmalaya (100 persen) dan Garut (95 persen).

Sementara beberapa daerah yang menembus zona merah BOR isolasi adalah Lampung Timur (100 persen), Bengkulu Utara (93 persen), Pati (97 persen), Kota Semarang (94 persen) dan Blora (94 persen).

(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER