PLN Tegaskan Komitmen Bauran EBT 23 Persen di 2025

PLN | CNN Indonesia
Kamis, 17 Jun 2021 13:20 WIB
PLN menegaskan bahwa penambahan kapasitas listrik Indonesia di masa depan akan berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam acara UN Global Compact Virtual Leaders Summit 2021. (Dok. PLN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, menyatakan perusahaannya siap memimpin transisi energi melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam sektor ketenagalistrikan di Indonesia. 

"Akan ada penambahan kapasitas (listrik) di tahun 2060 sebesar 1500 Tera Watt hour (TWh), yang artinya lima kali lipat dari kapasitas listrik di tahun ini. PLN punya komitmen penuh bahwa penambahan kapasitas itu akan berbasis pada renewable energy," jelas Zulkifli, dalam acara UN Global Compact Virtual Leaders Summit 2021, yang digelar 15-16 Juni 2021.

UN Global Compact Leaders Summit sendiri merupakan agenda yang mempertemukan Kepala Negara, petinggi PBB, para pemimpin bisnis, akademia, dan organisasi non-pemerintah untuk membahas krisis global yang berkaitan dengan perubahan iklim, pandemi global COVID-19, ketimpangan sosial dan lain-lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Zulkifli, pengembangan EBT menjadi prioritas sehingga peningkatan bauran EBT dalam penyediaan listrik nasional ditetapkan sebesar 23% pada tahun 2025.

Dia juga menyatakan bahwa pembangkit-pembangkit EBT diproyeksikan akan terakumulasi mencapai 10 Giga Watt (GW) pada tahun 2025 dan meningkat lagi hingga 15 GW pada tahun 2029.

Zulkifli juga optimistis, ke depannya EBT bukan hanya sebatas energi yang intermiten, melainkan sebagai pemikul beban dasar (baseload) yang akan bersaing dengan fossil fuel.

"Dan saat itulah development and application renewabele energy akan menjadi kekuatan PLN untuk menjamin seluruh pelosok negeri menyala dengan listrik yang ramah lingkungan."

"Ke depan, pengembangan dan aplikasi energi terbarukan ini bukan hanya semata-mata karena kebijakan pemerintah, bukan hanya karena perjanjian internasional,  tetapi karena EBT secara sistem, secara komersial, secara keekonomian memang superior, memang mampu bersaing dengan fossil fuel," tambah Zulkifli.

Zulkifli juga menjelaskan, PLN pada tahun 2030 akan mulai memensiunkan pembangkit-pembangkit tua yang subcritical. Dalam jangka pendek, pembangkit yang masih berbasis BBM impor dengan biaya yang sangat mahal, akan diganti dengan pembangkit-pembangkit berbasis renewable, dan baseload.

"Kita mengubah BBM yang mahal, impor, dan menimbulkan polusi, untuk secara penuh bergeser pada energi murah, berbasis kekuatan domestik, dan lebih ramah lingkungan," katanya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER