Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.427 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (21/6) sore. Posisi ini melemah 0,37 persen dari Rp14.375 persen pada Jumat (18/6) sore.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.453 per dolar AS atau melemah dari Rp14.403 per dolar AS pada perdagangan akhir pekan lalu.
Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lain, seperti won Korea Selatan yang melemah 0,20 persen, peso Filipina minus 0,53 persen, baht Thailand minus 0,49 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,23 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian rupee India melemah 0,34 persen, yuan China melemah 0,28 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen, dan dolar Taiwan 0,61 persen. Hanya yen Jepang yang terpantau menguat 0,22 persen.
Sementara itu, mata uang utama negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar. Poundsterling Inggris melemah 0,23 persen, dolar Australia minus 0,27 persen. Sebaliknya franc Swiss menguat 0,07 persen, dan dolar Kanada naik 0,06 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar menguat terhadap mata uang lainnya di tengah kekhawatiran investor terus terhadap keputusan kebijakan hawkish The Federal Reserve AS yang cukup mengejutkan minggu sebelumnya.
Keputusan itu mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga dan pengurangan aset dapat dimulai lebih cepat dari yang diharapkan. Dari 18 orang dewan kebijakan Fed, 13 memperkirakan bahwa suku bunga akan naik pada 2023 dibandingkan enam sebelumnya.
Sementara dari dalam negeri, kasus baru covid-19 yang terus meningkat terutama di DKI Jakarta membuat tekanan terhadap rupiah makin besar. Per 20 Juni 2021, jumlah pasien positif covid-19 tercatat 1.989.909 orang, bertambah 13.737 orang (0,7 persen) dibandingkan sehari sebelumnya.
"Hal yang mengkhawatirkan adalah rantai penyebaran virus corona di empat daerah itu belum terputus. Rantai penularan bisa dilihat dari data tingkat reproduksi efektif (Rt). Jika angka RT lebih dari satu, artinya seorang pasien positif corona masih bisa menulari satu orang lainnya. Rantai penularan semakin panjang," jelas Ibrahim.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah bergerak di rentang Rp14.410-14.460 per dolar AS.