Taipan China Ramai-ramai Donasi ke Pendidikan

CNN Indonesia
Rabu, 23 Jun 2021 10:11 WIB
Miliarder industri teknologi China kian banyak yang beramal di sektor pendidikan. Salah satunya, pendiri Tiktok Bytedance Zhang Yiming. (Screenshot via pintaram/yimzhang).
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa miliarder industri teknologi China baru-baru ini tertarik untuk mendukung badan amal, terutama di sektor pendidikan, di tengah tindakan keras negara terhadap sektor usaha mereka.

Pendiri sekaligus pemilik TikTok ByteDance Zhang Yiming, misalnya, akan memberikan 500 juta yuan (US$ 77,35 juta) ke kota Longyan di China untuk pendidikan. Sumbangan ke kampung halamannya di Provinsi Fujian itu akan disalurkan melalui "Fangmei Foundation," yang namanya diambil dari nenek Zhang.

Dikutip Reuters, Biro Pendidikan Longyan mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk membantu para guru dengan pendidikan lanjutan, mendukung pendidikan kejuruan dan meningkatkan infrastruktur pendidikan teknis.

Sumber yang mengetahui hal tersebut mengatakan Fangmei Foundation akan fokus pada daerah pedesaan. Beberapa waktu lalu, Zhang mengunjungi wilayah tersebut dan berbicara langsung dengan para guru.

Bulan lalu, Zhang secara tak terduga mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai CEO ByteDance. Ia akan lebih fokus pada strategi jangka panjang dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Pada 2019, Zhang menyumbangkan US$10 juta untuk Sekolah Minerva yang berbasis di San Francisco dan US$14 juta untuk Dana Inovasi untuk Universitas Nankai di Tianjin.

Selain Zhang, pendiri raksasa pengiriman makanan Meituan, Wang Xing, bulan ini juga menyumbangkan sekitar US$2 miliar saham perusahaannya ke Wang Xing Fund untuk mempromosikan pendidikan dan penelitian ilmiah.

Kemudian, pendiri Alibaba Group Jack Ma, yang sempat menghilang dari pandangan publik, berpartisipasi dalam upacara online untuk guru pedesaan yang diselenggarakan oleh badan amal Ma. Baik Alibaba dan Meituan menghadapi pengawasan dari otoritas antimonopoli China.

Sebelumnya, regulator pasar China mendenda Alibaba dengan rekor 18 miliar yuan ($ 2,75 miliar) karena menyalahgunakan posisi pasar dominannya, dan mengumumkan penyelidikan antimonopoli terhadap Meituan pada April lalu.

China dalam beberapa bulan terakhir menindak sektor les privat setelah sekolah. Presiden Xi Jinping mengatakan sekolah harus bertanggung jawab untuk belajar, bukan lembaga bimbingan belajar.



(hrf/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK