Daftar Sektor Dibiayai Utang Asing RI Periode 2020-2021
Pemerintah mengambil utang luar negeri (ULN) untuk membiayai APBN. Selanjutnya, ULN pemerintah itu dialirkan ke berbagai 17 sektor ekonomi untuk mendukung program-program di setiap sektor tersebut.
Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengungkapkan aliran ULN pemerintah itu mayoritas mengalir pada lima sektor setidaknya dalam dua tahun terakhir. Meliputi, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, sektor konstruksi, serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib. Kemudian, sektor jasa pendidikan serta sektor jasa keuangan dan asuransi.
Pada April 2021, total ULN pemerintah mencapai US$206,04 miliar, setara Rp2.975 triliun mengacu kurs Rp14.440 per dolar AS per Jumat (25/6).
Pemanfaatan ULN pemerintah mayoritas mengalir pada sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar US$36,44 miliar. Angka itu setara dengan 17,68 persen dari total ULN pemerintah.
Selanjutnya, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial US$35,33 miliar, setara dengan 17,14 persen serta sektor jasa pendidikan US$33,52 miliar atau 16,26 persen.
Kemudian, sektor konstruksi US$31,54 miliar atau 15,3 persen dan sektor jasa keuangan dan asuransi US$26,37 miliar atau 12,79 persen.
Sepanjang 2021 ini, lima besar sektor ekonomi yang mendapatkan aliran ULN pemerintah sebetulnya tidak berubah. Meliputi, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta sektor jasa pendidikan. Kemudian, sektor konstruksi serta sektor jasa keuangan dan asuransi.
Baca juga:5 Negara yang Bangkrut Akibat Utang |
Sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mendapatkan aliran ULN pemerintah sebesar US$37,18 miliar pada Januari, US$37,07 miliar di Februari, US$35,96 miliar di Maret, dan US$36,44 miliar di April.
Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial mendapatkan alokasi US$36,06 miliar di Januari, US$35,92 miliar di Februari, US$34,93 di Maret, dan US$35,33 miliar di April.
Pemerintah juga mengalirkan ULN pada sektor pendidikan sebesar US$34,17 miliar di Januari, US$34,04 miliar di Februari, US$33,1 miliar di Maret, dan US$33,52 miliar di April.
Lalu, aliran ULN pemerintah ke sektor konstruksi rinciannya US$32,01 miliar di Januari, US$32,01 miliar di Februari, US$31,13 miliar di Maret, dan US$31,54 miliar di April.
Terakhir, jatah ULN pemerintah untuk sektor jasa keuangan dan asuransi yakni US$27,48 miliar di Januari, US$26,66 miliar di Februari, US$26,29 miliar di Maret, dan US$26,37 miliar di April.
Sedangkan pada 2020 lalu, sektor yang paling banyak mendapatkan aliran ULN pemerintah adalah sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar US$558,52 miliar. Maklum saja, pemerintah membutuhkan dana besar untuk penanganan pandemi covid-19.
Tahun lalu, ternyata pemerintah masih banyak memberikan kucuran ULN pada sektor konstruksi yang mencapai US$390,18 miliar.
Kemudian secara berurutan sektor jasa pendidikan US$388,37 miliar, sektor jasa keuangan dan asuransi US$286,70 miliar, dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib US$278,05 miliar.
Polanya belum berubah dibandingkan 2019. Mayoritas aliran ULN diberikan kepada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar US$437,05 miliar pada 2019.
Lalu, sektor konstruksi US$379,04 miliar dan sektor jasa pendidikan US$367,87 miliar. Kemudian, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib US$351,34 miliar serta sektor jasa keuangan dan asuransi US$322,85 miliar.