Permintaan tabung oksigen mengalami lonjakan seiring dengan ledakan kasus covid-19 di Indonesia. Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Edy Haryanto menyebut naiknya permintaan tabung oksigen medis membuat harga tabung oksigen naik di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Sayangnya, Edy tidak dapat menyebutkan berapa besar kenaikan yang terjadi. Dia mengungkapkan rata-rata penjualan tabung oksigen medis di antara pedagang per harinya juga tak menentu.
"Rata-rata hitungannya tidak bisa harian, kadang dalam sehari tidak bisa keluar lima atau enam tabung. Jadi rata-ratanya bulanan. Per bulan bisa jual sampai 40-50 tabung. Sekarang bisa 60 tabung secara keseluruhan," kata Edy, Minggu (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati harga naik, namun ia memastikan stok masih aman. Edy menyebutkan stok masih mencukupi untuk memenuhi permintaan yang meningkat sebesar 15 persen dibandingkan saat normal.
"Masih aman persediaannya," tegas dia.
Edy mengatakan tingginya permintaan tabung oksigen medis yang terjadi secara bersamaan dan pedagang yang tidak menyiapkan stok di tokonya membuat seolah-olah persediaan menipis.
"Mungkin karena permintaan juga berbarengan jadi pas di toko kan tidak banyak, tapi enggak ada masalah," terang Edy.
Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut terjadi lonjakan kebutuhan untuk tabung oksigen hingga 3 kali lipat dari normal di DKI.
Eks menteri pendidikan ini mengungkap kendala pasokan oksigen untuk pasien covid-19 yang sempat terjadi di Jakarta bukan akibat stok menipis.
Menurut dia, masalah pasokan terkendala akibat distributor kekurangan tenaga pengantar dan armada untuk mendistribusikan ke berbagai rumah sakit di Jakarta.
"Teman-teman distributor punya pasokan oksigen yang cukup namun terkendala kekurangan armada dan orang untuk mengantarkan ke RSUD-RSUD kita, seiring meningkatnya permintaan," ujar Anies dikutip dari akun Instagram aniesbaswedan, Senin (28/6).
Dia memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai sumber daya manusia untuk membantu distribusi dan mengantar sampai RSUD untuk mencukupi kebutuhan melawan pandemi.
"Kami di Pemprov punya kebutuhan dan punya sumber daya manusia utk membantu distribusi mengantar sampai RSUD. Dan alhamdulillah, langsung dieksekusi jajaran, dari Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga hingga Dinas Sumber Daya Air Prov. DKI Jakarta ikut membantu memastikan distribusi oksigen lancar ke RS-RS kita," tutupnya.