Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memastikan persiapan pembukaan perjalanan terbatas bagi wisatawan mancanegara (travel bubble) di Bali, Bintan dan Batam terus dilakukan di tengah peningkatan kasus covid-19. Terutama, kata dia, untuk wilayah Bali yang diminta agar tidak kembali ditunda.
Travel bubble sendiri semula direncanakan dimulai pada Juni 2021. Namun, pemerintah hingga saat ini juga masih memfinalisasi travel coridor arrangement (TCA), yakni kerja sama dengan negara lain untuk kembali membuka pariwisata.
"Travel koridor terutama untuk Bali, dan ini permintaan dari Pak Gubernur Bali dan masyarakat Bali untuk tidak ditunda kembali. Ini akan kami fokuskan walaupun kita mengalami tantangan sekarang dengan meningkatnya kasus gelombang kedua dari varian Delta," ujarnya dalam webinar yang digelar CORE Indonesia, Selasa (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi juga berharap pihaknya bisa segera memastikan syarat-syarat dimulainya travel bubble juga bisa segera terpenuhi, mulai dari rendahnya kasus covid-19 hingga ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai.
Ia juga mengatakan persiapan travel bubble bakal disesuaikan dengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
"Mudah-mudahan prakondisi yang disampaikan presiden (Joko Widodo) bisa kami penuhi," tuturnya.
Baca juga:Ahok Ultah ke-55, Anak Minta Pensiun |
Seperti diketahui, sejak 22 Juni hingga 5 Juli mendatang pemerintah untuk sementara melarang kegiatan masyarakat di area publik, fasilitas umum, hingga tempat wisata di zona merah.
Untuk zona selain merah, tempat-tempat fasilitas umum dapat beroperasi dengan membatasi pengunjung 25 persen dari kapasitas dan dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.