Elon Musk membeberkan rencana investasi sebesar US30 miliar kepada perusahaan internet satelit, Starlink.
Dikutip dari AFP, Rabu (30/6), Starlink berencana untuk menyebarkan ribuan satelit orbit rendah untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah yang terisolasi dan tidak terhubung dengan baik.
Sejauh ini, perusahaan telah mengerahkan lebih dari 1.500 satelit dan pada Agustus mendatang bisa menyediakan cakupan internet di seluruh dunia kecuali Kutub Utara dan Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana investasi ini ia paparkan dalam Mobile World Congress, sebuah konferensi industri telekomunikasi yang sedang berlangsung di Barcelona, melalui video.
Bos Tesla ini mengharapkan berinvestasi setidaknya US$5 miliar hingga US$10 miliar terlebih dahulu di Starlink. Investasi ini diberikan sebelum perusahaan memiliki arus kas positif.
"Kemudian dari waktu ke waktu akan kelipatan dari itu, dan itu akan menjadi US$20 miliar hingga US$30 miliar. Pada dasarnya banyak," tambahnya.
Musk memaparkan Starlink saat ini beroperasi di sekitar selusin negara, dengan lebih banyak yang ditambahkan, dan saat ini memiliki lebih dari 69 ribu pengguna aktif.
"Kami sedang dalam perjalanan, saya pikir untuk memiliki beberapa ratus ribu pengguna, mungkin lebih dari 500 ribu pengguna, dalam waktu 12 bulan. Ada kebutuhan konektivitas di tempat-tempat yang tidak memilikinya saat ini, atau di tempat yang sangat terbatas," papar Musk.
Musk mengatakan Starlink menjual terminalnya seharga US$$500 meskipun biaya pembuatannya lebih dari US$1.000, jadi timnya bekerja untuk mengembangkan model yang lebih murah. Dia berharap untuk datang dengan sebuah terminal yang biaya perusahaan hanya U$$220 sampai U$$250.
"Jelas menjual terminal dengan setengah harga tidak terlalu menarik," katanya.
Musk mengatakan Starlink memiliki dua kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi besar dan sedang berdiskusi dengan sejumlah pihak lain, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dia mengatakan Starlink dapat membantu perusahaan telekomunikasi memenuhi persyaratan konektivitas pedesaan yang terkandung dalam lisensi untuk jaringan seluler 5G super cepat baru yang sedang digunakan di seluruh dunia.
Perusahaan SpaceX Musk, yang mengoperasikan Starlink telah meminta otorisasi dari regulator AS, Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk menyebarkan hingga 42.000 satelit untuk menyediakan layanan internet satelit.
Starlink menghadapi persaingan dengan sejumlah kompetitor termasuk OneWeb, perusahaan komunikasi satelit broadband yang diakuisisi oleh konsorsium investor yang terdiri dari pemerintah Inggris dan Bharti Global yang dipimpin Sunil Mittal, dan anak perusahaan Amazon Kuiper.