Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal menggelontorkan Bantuan Presiden (Banpres) atau BPUM untuk 3 juta penerima baru selama pelaksanaan PPKM Darurat.
Pihaknya sudah mengalokasikan anggaran senilai Rp3,6 triliun untuk bantuan tersebut. Rencananya, bantuan diberikan untuk pelaku usaha mikro ini disalurkan pada Juli-September.
"Itu adalah respons APBN lain untuk PPKM Darurat," ujar Ani, akrab sapaannya, pada konferensi pers Aspek APBN Terhadap Implementasi PPKM Darurat, Jumat (2/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ani menyebut gelontoran merupakan tambahan. Tahun ini pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp15,36 triliun untuk bantuan terhadap 12,8 juta usaha mikro.
Namun, hingga Juni lalu tercatat realisasi penyaluran baru menyentuh 9,8 juta orang atau Rp11,76 triliun.
Sehingga, masih ada bantalan dana sebesar Rp3,6 triliun untuk pekerja usaha mikro.
"Mereka menerima Rp1,2 juta bantun produktif dalam bentuk cash. Kuartal I dan II baru teralisasi 9,8 juta pekerja kecil, Untuk PPKM Darurat ini pada Juli kita berharap sampai September untuk sisa anggaran Rp3,6 triliun," jelasnya.
Selain BPUM, Ani juga menambahkan pemerintah juga akan melanjutkan program Kartu Prakerja. Setelah menyalurkan Rp10 triliun pada semester pertama 2021, Bendahara Negara menyebut bantuan akan dilanjutkan untuk semester kedua dengan nilai sama.
Untuk diketahui, BPUM adalah program bantuan tunai yang diberikan kepada pelaku usaha mikro sebesar Rp1,2 juta. Program diluncurkan pada 2020 saat pandemi memukul pelaku usaha kecil, tahun lalu BPUM diberikan sebesar Rp2,4 juta.