Human Resource Management (HRM) dinilai memiliki peran penting mendukung pemerintah memajukan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa melalui peranan HRM yang mumpuni, adaptif, dan inovatif terhadap perubahan di era transformasi digital ini, perusahaan akan mampu memiliki sumber daya yang berkontribusi positif yang pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Peran HRM juga sangat penting dalam membangun resiliance atau ketahanan SDM di masa pandemi yang beresiko bagi sisi keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan. Kesehatan karyawan menjadi kunci utama bagi keberlangsungan usaha di saat pandemi. Perusahaan khususnya divisi HR diharapkan mampu memitigasi risiko dan memastikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan di perusahaannya," kata Ida dalam acara virtual Corporate Rating Award Human Capital on Resilliance Award 2021 bertema Peran Strategis HRM dalam Ketahanan Keberlangsungan Bisnis yang Berkelanjutan di Masa Kenormalan Baru, Rabu (7/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida menyebut, transformasi di masa pandemi sebagai tantangan bagi dunia usaha dalam melaksanakan HRM. Divisi Human Resource (HR) yang menjadi ujung tombak perekrutan dan pengembangan talenta di tiap perusahaan diminta terus beradaptasi terhadap perubahan pola kerja dan kebutuhan keterampilan terkini, sesuai arah dan strategi perusahaan.
Selain itu, proses link and match antara kompetensi dan talenta calon pekerja dengan kebutuhan perusahaan sama pentingnya dengan peran HRM dalam pengembangan kompetensi dan karier karyawan.
"Tanpa program inovatif dan sesuai dengan perkembangan terbaru, kualitas dan kompetensi SDM perusahaan akan mandeg, sehingga pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas dan daya saing perusahaan," kata Ida.
Menurutnya, pada transformasi di masa pandemi tak hanya pola kerja dan jenis pekerjaan yang berubah, tetapi juga profil dan skill tenaga kerja. Hal ini menuntut inovasi dan adaptasi strategi pengembangan SDM bagi semua pihak, mulai pemerintah hingga dunia usaha, di mana kualitas dan kapabilitas SDM menjadi kunci dari ketahanan dan daya saing di tingkat global.
Lebih jauh, Ida mengingatkan agar perusahaan mematuhi peraturan dan imbauan pemerintah, baik di pusat maupun daerah, termasuk terkait penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku di Jawa dan Bali pada 3-20 Juli 2021. Dia meminta, PPKM Darurat tidak dijadikan alasan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Meski saya benar-benar tahu, ini sesuatu yang tidak gampang, sesuatu yang sulit. Tetapi saya berharap kiranya perusahaan-perusahaan tidak melakukan PHK dalam kondisi PPKM darurat ini. Semua pihak harus mengupayakan agar dalam situasi ini tidak terjadi pemutusan hubungan kerja antara pengusaha dengan pekerja/buruh," ungkap Ida.
Pada acara yang sama, Ida juga mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepada beberapa perusahaan HR peraih Human Capital on Resiliance Award 2021. Dia berharap, penghargaan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk menjadi perusahaan yang agile, adjustable, dan memiliki tata kelola yang baik.
Dalam sambutannya, Ketua World Safety Organization (WSO) Indonesia Soehatman Ramli mengatakan acara serupa sangat penting karena berhubungan dengan cara membangun SDM Indonesia, terlebih Indeks SDM Indonesia lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, Malaysia dan Singapura.
Ketua Penyelenggara Corporate Rating Award Maya Julianti menambahkan, setelah melakukan penyaringan terhadap 400 perusahaan menjadi 100, akhirnya 25 perusahaan ditetapkan berhak memperoleh penghargaan Human Capital on Resilliance Execellence Award 2021 dalam berbagai kategori.
"Kami menyambut positif Bu Menaker Ida Fauziyah mendukung penuh acara ini untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha, sehingga ekonomi Indonesia tetap bertahan di masa pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
(rea)