Jokowi Ingin Industri Gantikan Konsumsi Masyarakat Dalam PDB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin kontribusi industri nasional menggantikan sumbangan konsumsi masyarakat dalam struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia. Begitu juga dengan kontribusi investasi yang diharapkan meningkat.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 57,66 persen disumbang oleh konsumsi masyarakat pada kuartal I 2021. Sementara sumbangan dari ekspor barang dan jasa hanya sekitar 17,17 persen dan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 31,73 persen pada periode yang sama.
"Selama ini lebih dari 50 persen (struktur pertumbuhan ekonomi) dikontribusikan oleh konsumsi masyarakat, ini harus perlahan kita alihkan lebih ke produksi," ungkap Jokowi di acara Investor Daily Summit 2021 secara virtual, Selasa (13/7).
Menurut Jokowi, peralihan porsi kontribusi konsumsi masyarakat ke industri bisa dilakukan melalui industrialisasi, hilirisasi, hingga peningkatan ekspor. Selain itu, perlu didukung dengan menumbuhkan investasi.
"Terlebih dalam kondisi pandemi seperti saat ini, investasi merupakan kunci utama dalam pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Bahkan, menurutnya, kondisi pandemi covid-19 tidak boleh menjadi penghambat dari pengalihan tersebut. Ia melihat pandemi justru harus bisa menjadi momentum untuk mempercepat reformasi dan transformasi ekonomi tersebut.
Untuk mencapai hal tersebut, Jokowi mengklaim pemerintah telah memberikan dukungan berupa penerbitan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi. Tujuannya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pelaku usaha serta mendorong kerja sama investasi besar dengan UMKM.
Pemerintah juga telah mengeluarkan sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko yang dapat digunakan sebagai acuan tunggal untuk seluruh pemangku kepentingan dalam rangka perizinan usaha secara elektronik.