Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja menegaskan sisa saldo yang dimiliki peserta tidak dapat diuangkan. Kalau ada sisa, mereka akan mengembalikan sisa saldo itu ke kas negara.
Oleh karena itu, mereka meminta peserta Prakerja untuk memaksimalkan saldo pelatihan untuk mengasah kemampuan dengan mengikuti pelatihan guna mendapatkan tambahan ilmu.
"Ingat, saldo yang tidak terpakai tidak bisa diuangkan dan akan dikembalikan ke Kas Negara. Jadi, pastikan Sobat sudah menggunakan saldo Kartu Prakerja dengan maksimal," terang PMO lewat akun Instagram @prakerja.go.id, Rabu (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, saat ini PMO tengah menunggu arahan Komite Cipta Kerja (KCK) untuk membuka gelombang ke-18.
Pada semester II ini pemerintah menyatakan akan menggelontorkan anggaran Rp10 triliun untuk dialokasikan kepada 2,8 juta penerima manfaat. Namun, hingga saat ini belum diketahui kapan gelombang selanjutnya akan dibuka.
Terakhir, gelombang ke-17 program telah ditutup pada Senin (7/6) lalu. Dengan penutupan itu, maka PMO telah mencapai target penyerapan 2,7 juta peserta program yang diamanahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di semester I 2021.
Seperti diketahui, setiap peserta Kartu Prakerja mendapatkan insentif sebesar sebesar Rp3,55 juta. Insentif itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan atau total Rp2,4 juta, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali survei atau Rp150 ribu.