Tak hanya hotel, pandemi covid-19 juga berdampak pada sepinya bisnis sewa apartemen. Ismed (59), salah satu pemilik apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan mengaku akibat sepinya peminat, maka harga sewa pun ikut terjun.
Sebelum pandemi covid-19, ia menyewakan fasilitas apartemen miliknya senilai Rp3,7 juta per bulan. Namun, selama pandemi harga sewa Rp3,5 juta per bulan pun masih belum dilirik calon penghuni.
"Enam bulan lalu saya sempat tawarin dengan harga Rp3,5 juta per bulan tidak bergeming, sampai saya turunin Rp3 juta per bulan baru ada peminat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hal tersebut disebabkan banyak PHK kepada karyawan perusahaan selama pandemi covid-19, sehingga mereka banyak beralih kepada sewa kos. Akibatnya, tawaran sewa apartemen pun menjadi sepi, meskipun sudah banting harga.
"Yang saya lihat kondisinya banyak pekerja kena PHK, kemudian dari daerah sekitar kampus mahasiswa banyak pulang kampung kuliah online, sehingga sekarang ini banyak supply apartemen namun demand sedikit," pungkasnya.