PLN Mulai Pembangunan PLTP Mataloko di NTT
PT PLN (Persero) akan segera membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Mataloko dengan kapasitas 20 megawatt (MW) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).
General Manager Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara Joshua Simanungkalit mengatakan, pembangunan pembangkit ramah lingkungan ini diperkirakan menelan biaya sebesar Rp101,8 miliar.
"Pembangunan PLTP Mataloko merupakan bentuk komitmen PLN dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan peran EBT pada bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025," kata Joshua dalam rilis tertulis beberapa waktu lalu.
Joshua mengungkapkan, PLTP Mataloko merupakan bagian pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang termasuk program 35 ribu MW, yang serta dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pada wilayah tersebut.
Saat ini, tengah dilakukan tahap pra-konstruksi berupa persiapan pengadaan lahan dan pengurusan izin kepada Pemerintah Provinsi NTT. Seluruh proses ditegaskan berjalan sesuai ketentuan dan Undang-Undang yang berlaku. Lapangan pengembangan ini direncanakan terbagi menjadi enam area, yaitu empat titik wellpad area, laydown area, dan access road.
"Pembangkit yang dibangun di atas lahan seluas 210.700 meter persegi ini ditargetkan beroperasi komersial pada 2024," kata Joshua.
Ditambahkan, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan EBT, PLN juga akan memulai persiapan pembangunan PLTP Ulumbu dan PLTP Atadei di NTT. Pembangunan pembangkit itu sekaligus menjadi bukti upaya PLN untuk mengurangi penggunaan energi fosil.
"PLN melihat pengembangan energi panas bumi yang signifikan harus segera dimulai dan diwujudkan. Dengan demikian kita mampu menciptakan ketahanan energi melalui renewable energy secara berkesinambungan," tutur Joshua.
Untuk diketahui, proses pembangunan PLTP Mataloko telah mengantongi Izin Prinsip, Izin Kesesuaian Tata Ruang (RTRW), UKL-UPL Eksplorasi dan Izin Lingkungan Efektif dari pemerintah daerah setempat.
(rea)