JKN-KIS Gratiskan Pengobatan Diabetes Peserta PBI di Sumut

BPJS Kesehatan | CNN Indonesia
Jumat, 23 Jul 2021 11:18 WIB
Sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), Erlina sangat beruntung mendapatkan pengobatan dan rawat inap gratis suaminya yang menderita diabetes militus.
Sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), Erlina sangat beruntung mendapatkan pengobatan dan rawat inap gratis suaminya yang menderita diabetes militus. (Foto: BPJS Kesehatan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berperan penting dalam menjamin kesehatan masyarakat Indonesia termasuk bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Erlina (41), warga Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, adalah salah satu peserta yang telah merasakan manfaat positif Program JKN-KIS.

Pada 2019, sang suami menderita sakit dan didiagnosis oleh dokter menderita diabetes melitus (DM) sehingga harus rutin minum obat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak saat itu harus minum obat terus. Setiap sepuluh hari sekali datang ke rumah sakit untuk kontrol dan kalau habis obatnya," ujar peserta PBI APBN tersebut saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Jumat (9/7).

Akibat penyakit DM yang diderita, sang suami juga beberapa kali menjalani rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Tahun 2019 lalu sampai saat ini, suami saya sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit RSUD Rantauprapat dan Rumah Sakit Umum Elpi Al Azis Rantauprapat. Biasanya tiga atau empat hari dirawat. Maret 2021 lalu, suami saya dirawat inap lagi," tutur Erlina.


Pengobatan Gratis

Namun, Erlina merasa puas atas pelayanan yang telah didapatkan sang suami ketika memanfaatkan Program JKN-KIS.

"Alhamdulillah pelayanannya bagus, baik ketika kontrol maupun ketika rawat inap. Kami tidak kecewa karena tidak ada perbedaan dengan peserta yang umum. Tidak ada keluhan pokoknya," ujar Erlina puas.

Erlina pun bersyukur bahwa seluruh pelayanan kesehatan yang diterima oleh sang suami tersebut gratis tanpa dipungut biaya apa pun.

"Untuk pemeriksaan, obat dan rawat inap, kami juga tidak dimintai biaya sedikit pun," imbuh wanita yang bekerja sebagai penarik becak tersebut.

Ia merasa beruntung dirinya dan keluarganya telah menjadi peserta Program JKN-KIS, khususnya ketika termasuk ke dalam peserta yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah.

"Kalau saya sendiri alhamdulillah belum pernah pakai JKN-KIS. Selain suami, anak saya yang pernah keluar masuk rumah sakit karena penyakit alerginya."

"Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, kami sangat kesulitan. Karena sejak suami sakit, sayalah yang jadi tulang punggung keluarga. Jadi, kami merasa sangat terbantu dengan menjadi peserta JKN-KIS ini," tutup Erlina.

(fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER