Kendati kinerja perusahaan positif sampai kuartal II 2021, namun Haru rupanya pesimis bisa mengejar target laba mencapai Rp2 triliun pada akhir tahun ini. Namun, ia belum ingin menyebut berapa kira-kira target laba yang ideal untuk dikejar hingga tutup tahun.
"Ya kami usahakan, mohon ikut bantu doa, mudah-mudahan bisa. Tapi target laba kita sesuaikan karena kita tahu saat ini kita butuh waktu untuk bisa melakukan restrukturisasi dan siapkan pencadangan, sehingga target laba kita revisi dan disesuaikan dengan kondisi," ucapnya.
Tak cuma soal laba, bank spesialis KPR itu rupanya juga tak yakin dengan target pertumbuhan kredit yang dibidik pada awal tahun, yaitu mencapai 9 persen. Menurut BTN, memang kebijakan skema kerja dari rumah (work from home/WFH) sedikit memberi peluang permintaan rumah dari masyarakat, sehingga memberi potensi pertumbuhan kredit perumahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, kebijakan PPKM Level 4 tentu memberi dampak pada aktivitas masyarakat. Untuk itu, Haru memangkas proyeksi pertumbuhan kredit BTN menjadi 6 persen hingga 7 persen sampai akhir tahun ini.
"Biasanya BTN bisa menumbuhkan kredit dengan signifikan, meski saat ini sudah di atas rata-rata industri, tapi masih belum lebih tinggi dari sasaran normal BTN pada tahun sebelumnya," terangnya.
Sementara NPL diharapkan turun lagi ke kisaran 3,8 persen sampai 3,9 persen. Sedangkan LDR ditargetkan berada di kisaran 90 persen sampai 95 persen sampai akhir tahun.
"Likuiditas BTN lebih dari Rp40 triliun, semua regulasi baik untuk menumbuhkan DPK, khususnya deposito dan tabungan juga naik dengan moderat," tutur Direktur Finance, Planning, and Treasury BTN Nofry Rony Poetra pada kesempatan yang sama.
Rencananya, BTN bakal menerbitkan saham (rights issue) pada 2022. Hal ini untuk memperkuat likuiditas. Namun, berapa nilainya belum bisa diungkap ke publik. Rights issue akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar pada tahun depan.
Catatan Redaksi: Redaksi mengubah judul berita ini pada Kamis (29/7) pukul 19.20 terkait dengan pembaruan informasi dari narasumber.
(uli/agt)