BCA Akan Stock Split Saham dengan Rasio 1:5
PT Bank Central Asia Tbk alias BCA akan melakukan pemecahan saham yang beredar (stock split) dengan rasio 1:5 alias satu saham lama menjadi lima saham baru. Dengan kebijakan ini, maka nilai nominal per unit saham akan berubah dari Rp62,5 menjadi Rp12,5.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kebijakan ini sengaja diambil perusahaan untuk merespons perkembangan dan dinamika ekonomi dan pasar keuangan di dalam negeri, termasuk di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan juga ingin memberi kesempatan bagi investor ritel agar bisa menjangkau investasi saham BCA yang saat ini harga sahamnya berada di kisaran Rp29.500 per saham.
"Melalui aksi korporasi stock split ini, kami berharap harga saham BBCA akan lebih terjangkau bagi para investor ritel, utamanya demografi investor muda yang saat ini aktif meramaikan bursa," ungkap Jahja dalam keterangan resmi, Jumat (30/7).
Selain itu, Jahja mengklaim kebijakan ini dilakukan untuk mendukung peningkatan likuiditas perdagangan di pasar modal dalam negeri.
Lebih lanjut, kebijakan stock split telah disetujui dalam rapat direksi dan komisaris BCA pada Kamis (29/7) kemarin. Proses stock split akan mengikuti ketentuan yang berlaku dan membutuhkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya diselenggarakan ada 23 September mendatang.
Setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham, BCA akan berkoordinasi dengan BEI untuk memproses stock split. Proyeksinya, stock split akan berlaku pada Oktober 2021.
Sebagai informasi, harga saham BCA berfluktuasi sejak awal tahun. Namun memasuki Juli 2021, harga saham perlahan terus melemah dari hari ke hari.
Pada akhir perdagangan hari ini, harga saham bank swasta nomor wahid di Indonesia itu menyentuh kisaran terendah dalam sebulan terakhir, yaitu Rp29.850 per saham. Harga saham melemah 1,16 persen pada hari ini dari penutupan perdagangan kemarin.
Sementara dari awal tahun, harga BCA telah turun 18,72 persen dari rekor tertinggi di kisaran Rp36.725 per saham pada Januari 2021.