Sejumlah orang tampak berdiri di depan pintu masuk Mal Ambassador, Kuningan, Jakarta Selatan sembari menatap layar ponsel pintar (smartphone) masing-masing. Sementara, petugas keamanan tampak memberi arahan kepada pengunjung yang kebingungan sembari menerima laporan dari pengunjung.
Aktivitas yang tidak pernah ditemui sebelumnya ini, tampaknya akan menjadi hal lumrah dalam beberapa waktu ke depan. Pasalnya, pemerintah mewajibkan pengunjung mal telah menerima vaksin covid-19 serta mengunduh aplikasi PeduliLindungi selama PPKM level 4.
Pembukaan mal dilakukan bertahap mulai di empat kota, yakni DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya mulai 10 Agustus 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Download (unduh) aplikasi PeduliLindungi dulu ya Pak, nanti scan (pindai) di-sini," ujar salah satu petugas keamanan Mal Ambassador kepada salah satu pengunjung, sambil menunjuk kode batang (barcode) yang ditempel pada pintu masuk.
CNNIndonesia.com pun mencoba mengunjungi Mal Ambassador sembari menjajal gaya nge-mal era PPKM level 4. Agar memudahkan proses pengecekan, sekaligus menghindari antrean di depan pintu masuk, maka sebaiknya pengunjung mempersiapkan sertifikat vaksin covid-19 tahap kedua serta masuk (login) pada aplikasi PeduliLindungi.
Usai menunjukkan sertifikat vaksin covid-19 kepada petugas, kami pun diarahkan untuk memindai barcode yang ditempel pada pintu masuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Tak butuh waktu lama, hasil pemindai tersebut mengarahkan pada konfirmasi check-in alias masuk Mal Ambassador.
Hasil pemindai itu menampilkan informasi mal yang dikunjungi, jumlah pengunjung real time, total kapasitas mal, serta imbauan bagi pengunjung untuk menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Informasi jumlah pengunjung memang dibutuhkan, mengingat pemerintah masih membatasi kapasitas pengunjung mal yakni 25 persen.
Setelah konfirmasi check in, barulah pengunjung diperbolehkan masuk. Sebetulnya, syarat masuk mal tersebut terbilang cukup mudah. Petugas juga telah memasang batas antrean, menempelkan petunjuk unduh sertifikat vaksin covid-19, cara penggunaan aplikasi PeduliLindungi, serta mempersiapkan alat cek suhu.
Namun, sejumlah pengunjung tampaknya belum memahami proses maupun cara menggunakan aplikasi PeduliLindungi tersebut. Akibatnya, terjadi penumpukan pengunjung di pintu masuk karena mereka berhenti untuk mengunduh aplikasi dan membaca tata cara menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Misalnya, seorang pengunjung yang merupakan ibu paruh baya tampak kebingungan sembari memegang sertifikat vaksin covid-19 dalam bentuk kertas. Setelah mengantre sampai barisan depan, ia terpaksa balik ke belakang lantaran belum mengunduh aplikasi PeduliLindungi.
"Saya belum punya akun PeduliLindungi, jadi harus download dulu," kata ibu yang enggan disebutkan namanya itu kepada CNNIndonesia.com.
Memasuki Mal Ambassador, belum tampak keramaian baik dari pedagang maupun pengunjung. Tak ada tawaran khas penjaga gerai 'silahkan mampir dulu kak' yang terdengar.
Waktu telah menunjukkan pukul 12.30 WIB, namun masih banyak toko di Mal Ambassador yang tutup. Sementara, penjaga toko asyik memainkan smartphone mereka atau sekadar berbincang dengan rekannya, untuk mengusir sepi. Maklum, belum banyak pelanggan berdatangan.
Nadia (42) misalnya, ia mengungkapkan penjualannya turun drastis hingga 50 persen semenjak PPKM darurat dan level 4. Sebelum pengetatan, ia menuturkan pembeli bisa mencapai kurang lebih 20 orang.
"Pembeli menurun drastis, paling 10 orang juga enggak sampai," ujarnya.
Lihat Juga : |
Penjual masker ini menilai kondisinya belum membaik meskipun pemerintah melonggarkan kunjungan ke mal dengan persyaratan vaksin. Pasalnya, belum semua penduduk menerima vaksin covid-19.
"(Pengunjung) masih sepi, karena masuknya agak sedikit ribet kali ya, pakai scan begitu, customer malah malas. Jadi agak sepi customer karena kan belum semua vaksin juga," imbuhnya.
Serupa dengan pengunjung, Nadia juga menyatakan penjual di Mal Ambassador wajib menerima vaksin covid-19. Jika belum, mereka diminta kembali oleh petugas. Beruntungnya, Nadia yang sudah menjaga toko sejak Mal Ambassador berdiri itu mengaku telah menerima dua dosis vaksin covid-19.
"Termasuk karyawan di-scan, jadi kalau misal enggak ada sertifikat, (sertifikat vaksin) disuruh pulang lagi, balik lagi," katanya.
Usai berkeliling mal, pengunjung diarahkan pada pintu keluar yang berbeda dengan pintu masuk. Sebab, sebelum keluar pengunjung harus kembali memindai barcode dari aplikasi PeduliLindungi untuk konfirmasi keluar (check out). Namun, tampaknya tidak semua proses konfirmasi keluar ini mulus.
Ada seorang pengunjung yang mengeluhkan tidak menerima konfirmasi check out dengan keterangan belum check in. Padahal, ia sudah melakukan konfirmasi check in di pintu masuk. Alhasil, petugas mempersilahkan pengunjung itu keluar mal tanpa konfirmasi check out dari PeduliLindungi.