Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan pemangkasan jumlah direksi merupakan upaya pengurangan karyawan secara tidak langsung. Hal ini dilakukan sebagai upaya efisiensi perusahaan.
"Saya pribadi sudah menyampaikan khusus direksi ini sebuah upaya yang tak terhindarkan, mengingat dari waktu ke waktu melakukan upaya pengurangan karyawan," ungkap Irfan dalam konferensi pers, Jumat (13/8).
Irfan menjelaskan pemegang saham memutuskan untuk memangkas jumlah direksi dari delapan orang menjadi enam orang. Dony Oskaria sebagai Wakil Direktur Utama serta Mohamad R Pahlevi sebagai Direktur Niaga dan Kargo tak masuk lagi dalam struktur direksi terbaru Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini keputusan yang tidak mudah, karena beberapa bulan terakhir melewati masa pandemi, terjadi turbulensi, direksi sangat kompak, sehingga kehilangan dua direksi pukulan yang sangat berat untuk kami," jelas Irfan.
Ia pun mengapresiasi Dony dan Pahlevi selama menjalankan tugas di Garuda Indonesia. Irfan mengucapkan terima kasih atas ide dan sumbangsih yang diberikan keduanya.
"Bapak wakil direktur utama Dony kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan ide-ide. Pak Mohamad Pahlevi yang bersangkutan juga memimpin dengan baik agar bisnis stabil," ujar Irfan.
Diketahui, Kementerian BUMN merombak jajaran komisaris dan direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini.
Irfan memaparkan jumlah komisaris dipangkas menjadi hanya tiga dari sebelumnya lima orang.
Susunan baru dewan komisaris terdiri dari Timur Sukirno sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Ia menggantikan posisi Triawan Munaf yang sebelumnya duduk di posisi tersebut.
Kemudian, Abdul Rachman sebagai Komisaris Independen. Sementara, Chairal Tanjung masih menjadi Komisaris Garuda Indonesia.
Selanjutnya, dewan direksi juga dipangkas menjadi enam orang dari sebelumnya yang mencapai delapan orang. Dalam susunan baru, Irfan masih menjadi direktur utama perusahaan.
Lalu, Prasetio sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Direktur Operasi, Aryaperwira Adileksana sebagai Direktur Human Capital, Rahmat Hanafi sebagai Direktur Teknik, dan Ade R Susardi sebagai Direktur Layanan dan Niaga.