Rupiah Mandek di Rp14.372 per Dolar AS Sore Ini

CNN Indonesia
Rabu, 18 Agu 2021 16:07 WIB
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.372 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (18/8) sore.
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.372 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (18/8) sore.(CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.372 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (18/8) sore. Posisi tersebut terpantau stagnan dibandingkan posisi sebelumnya.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.384 per dolar AS, atau melemah tipis dibandingkan posisi sebelumnya yakni Rp14.383 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau perkasa terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang naik 0,02 persen, dolar Singapura naik 0,18 persen, dolar Taiwan menguat 0,01 persen, dan won Korea Selatan bertambah 0,69 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, rupee India naik 0,08 persen, yuan China menguat 0,08 persen, ringgit Malaysia bertambah 0,04 persen, dan bath Thailand melonjak 0,20 persen. Sedangkan, peso Filipina melemah 0,02 persen terhadap dolar AS.

Serupa, mata uang di negara maju kompak menguat terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,12 persen, dolar Australia naik 0,04 persen, dolar Kanada bertambah 0,04 persen, dan franc Swiss naik 0,01 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan meski ditutup stagnan, rupiah sempat menguat sebelumnya. Penguatan rupiah ini ditopang oleh sentimen eksternal dan internal.

"Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup stagnan walaupun sebelumnya sempat menguat 15 poin di level Rp14.373 dari penutupan sebelumnya," ujarnya.

Dari sisi eksternal, ia menuturkan rupiah memanfaatkan pelemahan dolar AS. Lesunya dolar AS terhadap mata uang lainnya, dipicu oleh kekhawatiran pertumbuhan global karena kenaikan kasus covid-19 varian delta.

Selain itu, penjualan ritel AS turun 1,1 persen pada Juli, jauh lebih dalam dari perkiraan ekonom yakni minus 0,3 persen.

"Ini menambah angka pertumbuhan yang mengecewakan dari China di awal minggu, sehingga menyebabkan para pedagang mempertanyakan profil pertumbuhan global karena banyak negara berjuang untuk menangani wabah covid-19 terbaru," ujarnya.

Dari dalam negeri, pergerakan rupiah ditopang oleh capaian surplus neraca perdagangan Juli 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan mengalami surplus sebesar US$2,59 miliar. Realisasi itu lebih tinggi dibandingkan surplus Juni 2021 sebesar US$1,32 miliar, tetapi masih lebih rendah dari surplus neraca dagang Juli 2020 yakni US$3,26 miliar.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER