Isu Tapering Tekan Rupiah ke Rp14.405
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.405 per dolar AS pada Jumat (20/8) pagi. Posisi tersebut melemah 0,23 persen dibandingkan perdagangan Rabu (18/8) sore yang di level Rp14.372 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Terpantau, yen Jepang menguat 0,08 persen, dolar Singapura melemah 0,03 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,16 persen.
Kemudian, won Korea Selatan melemah 0,08 persen, peso Filipina menguat 0,05 persen, yuan China melemah 0,14 persen, ringgit Malaysia melemah 0,04 persen, bath Thailand menguat 0,09 persen, dan rupee India menguat 0,14 persen.
Lalu, mayoritas mata uang di negara maju lesu di hadapan dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris melemah 0,13 persen, dolar Australia melemah 0,27 persen, dolar Kanada melemah 0,21 persen. Sementara, franc Swiss berhasil menguat 0,14 persen terhadap dolar AS.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi rupiah melemah di hadapan dolar AS hari ini. Pasalnya, sentimen tapering terus membuat dolar AS perkasa.
Selain itu, data klaim tunjangan pengangguran AS juga membaik. Data tersebut mengartikan bahwa ada perbaikan di sektor tenaga kerja AS dan membuat The Fed semakin percaya diri untuk melakukan tapering pada akhir 2021 nanti.
"Di samping itu kekhawatiran soal kenaikan kasus covid-19 juga belum mereda dan ini membantu memberikan tekanan ke rupiah karena pelaku pasar menghindari aset berisiko," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/8).
Hari ini, Ariston memprediksi rupiah bergerak di sekitar Rp14.380 per dolar AS hingga Rp14.420 per dolar AS.