Graeme Hart, Montir yang Jadi Orang Terkaya Selandia Baru
Tak pernah terpikir di benak Graeme Hart bahwa ia akan menjadi orang terkaya di Selandia Baru. Maklum, di usia 15 tahun, ia harus putus sekolah menengah atas.
Kondisi itu tak membuat pria kelahiran Auckland, 6 Juni 1955 ini menyerah. Ia lakukan apa yang bisa ia kerjakan mulai dari menjadi montir hingga supir truk.
Pada 1987, ia mendapatkan gelar MBA dari University of Otago. Kala itu, ia lulus dengan thesis soal strategi pembelian terutang (leverage buyout) suatu perusahaan. Strategi itu ia gunakan selama tiga dekade ke depan melalui perusahaan ekuitas yang ia dirikan pada 1990, Rank Group Ltd.
Lihat Juga : |
Lewat Rank, Hart membeli perusahaan yang bermasalah untuk kemudian ia pulihkan. Setelah sehat, perusahaan tersebut ia jual. Lompatan terbesarnya adalah saat ia membeli perusahaan percetakan pemerintah di bawah harga pasar yang kemudian ia jual kembali.
Bisnis Rank Group Ltd kian menggurita hingga membentuk holding yang utamanya bergerak di bidang pengemasan dan produk konsumer. Beberapa perusahaan yang dinaunginya saat ini antara lain Graham Packaging, Reynold Consumer Products, Pactiv Evergreen, dan Carter Holt Harvey.
Kenaikan nilai perusahaan yang dimilikinya membuat Hart menjadi konglomerat. Misalnya, harta Hart dilaporkan naik US$4,4 miliar karena harga saham Reynolds menanjak 9,8 persen setelah debut di Nasdaq pada 2020 lalu.
Tahun ini, Forbes memasukkan Hart ke daftar orang terkaya di dunia dengan menduduki peringkat ke-274. Per Jumat (20/8), Forbes mencatat total kekayaan Hart mencapai US$8,7 miliar atau sekitar Rp125,32 triliun (asumsi kurs Rp14.405 per dolar AS).
Lihat Juga : |
Bagi Hart, uang dan kekayaan hanya produk sampingan dari melakukan apa yang ia gemari. "Bisnis adalah yang membangunkan saya dari tempat tidur setiap pagi. Itu hobi saya, " ujar Hart dalam salah satu wawancara dengan NZHerald pada 2003 lalu.
Gemar Kapal Pesiar
Setelah menjadi konglomerat, Hart bisa menikmati hidup bak seorang raja. Ia tercatat memiliki jet pribadi, kapal selam dan gemar membangun kapal pesiar mewah yang harganya mencapai ratusan juta dolar.
Pada Januari 2006, Hart dilaporkan meluncurkan kapal pesiar motor mewah sepanjang 58 meter 'Ulysses' di Pelabuhan Viaduct, Selandia Baru. Kala itu, nilainya mencapai hampir US$100 juta. Pada 2012, ia menjual kapal tersebut seharga US$49 juta.
Lihat Juga : |
Lalu, pada 2015 lalu, Hart meminta kapal pesiar sepanjang 107 meter untuk dibangun oleh Kleven, salah satu pabrikan kapal di Norwegia. Kapal tersebut mampu menampung 60 orang dan dilengkapi dengan hangar hingga dek helikopter.
Selang tiga tahun, Hart menjual kapal tersebut ke konglomerat Rusia Yuri Milner setelah sebelumnya ia membeli kapal pesiar penjelajah baru sepanjang 116 meter yang lagi-lagi ia beri nama Ulysses. Harga Ulysses terakhir ditaksir mencapai US$275 juta.
Tak hanya mengoleksi barang mewah, Hart juga gemar berderma. Pada 2018 lalu, ia menyumbangkan 10 juta dolar Australia untuk membangun fasilitas pengajaran kedokteran gigi di almamaternya, University of Otago.
Saat ini, Hart menghabiskan usia senjanya bersama sang istri, Robyn Jessi Hart di Auckland, Selandia Baru. Selama menikah, pasangan ini dikaruniai 2 anak Gretchen Hawkesby dan Harry Hart.