Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR diandalkan banyak orang untuk dapat segera memiliki hunian idamannya sendiri.
Skema KPR memungkinkan masyarakat berpendapatan kecil hingga sedang membeli rumah dengan mencicil. Berikut cara memilih KPR yang tepat dan ramah kantong.
Lihat Juga : |
Ada dua cara memiliki rumah, pertama tunai keras dan kedua lewat skema KPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skema KPR diambil sebagai cara mengatasi kekurangan dana saat ingin membeli hunian secara tunai. Mengingat, harga rumah juga terus naik setiap tahunnya.
Skema KPR pun dinilai cukup aman karena segala administrasi dan surat properti berada di tangan bank penyalur kredit.
Saat akan membeli rumah secara KPR, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal penting secara matang terlebih jika membeli rumah pertama.
Pasalnya, jika pengajuan disetujui, setiap bulan Anda harus membayar cicilan selama waktu yang ditentukan. Jika macet bayar, bank akan menyita rumah Anda.
Lalu bagaimana cara memilih KPR yang tepat, serta adakah kerugian dari skema KPR? Berikut ulasannya.
![]() |
Lupakan gengsi. Membeli rumah perlu perhitungan matang apalagi menggunakan skema KPR yang pembayarannya jangka panjang.
Selain itu, membeli rumah KPR memerlukan biaya tak sedikit pada tahap-tahap awal pengurusan surat-surat, ditambah lagi kesiapan biaya uang muka.
Biaya uang muka biasanya berkisar 10 persen dari harga rumah KPR.
Setidaknya, Anda harus menyisihkan anggaran 30 persen atau sepertiga dari total penghasilan untuk membayar cicilan rumah agar tak terlalu memberatkan keuangan Anda.
Nilai persentase tersebut bisa saja berubah jika terjadi perubahan pada suku bunga bank.
Pastikan pula di luar pos anggaran 30 persen tersebut, Anda masih dapat mencukupi kebutuhan lain seperti tabungan, investasi, keperluan rumah tangga, hiburan, hingga dana darurat.
Jangan mudah tergiur iming-iming ragam penawaran menarik yang ditawarkan bank atau pihak pengembang perumahan.
Hitung dengan matang kemampuan finansial Anda saat memilih rumah KPR yang tepat.
Jika masih memiliki tanggungan cicilan lain atau pendapatan yang belum memungkinkan, sebaiknya tunda niat membeli rumah ketimbang menyesal di kemudian hari.
![]() |
Rumah murah dengan ukuran lumayan siapa yang tak mau. Akan tetapi, tipe rumah seperti itu biasanya berada jauh dari pusat kota.
Tips beli rumah untuk milenial yang punya mobilitas tinggi, sebaiknya mempertimbangkan jarak dan lokasi.
Jarak rumah yang terlalu jauh justru akan berpotensi boros ongkos dan banyak membuang tenaga saat harus berangkat ke kantor ataupun pergi ke kota.
Meski akan terbiasa, namun stamina Anda saat usia produktif tentu tidak sama saat memasuki usia paruh baya.
Perhitungkan besaran ongkos yang akan Anda keluarkan setiap pergi bekerja. Biaya ongkos dihitung sesuai moda transportasi yang Anda pilih.
Begitu pun dengan lokasi rumah. Idealnya rumah dekat dengan jalan utama dan akses tol, bebas banjir, dekat dengan moda transportasi umum, serta tidak terlalu jauh dari pusat perbelanjaan.