Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat ada 128 pegawai Kementerian Keuangan yang meninggal akibat terpapar covid-19 sejak 1 Agustus 2020 sampai 27 Agustus 2021. Jumlah kasus kematian tertinggi ada di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencapai 77 pegawai.
Sisanya, berada di Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) 16 pegawai, Direktorat Jenderal Perbendaharaan 16 pegawai, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara 9 orang, dan unit eselon I lainnya.
"Petanya mirip dengan nasional, jadi ketika nasional terjadi kenaikan, pasti di Kemenkeu juga terjadi kenaikan," ujar Ani, sapaan akrabnya saat rapat bersama Komisi XI DPR, Kamis (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara kasus aktif per 27 Agustus 2021 sebanyak 1.326 kasus. Kasus aktif terbanyak juga berasal dari DJP mencapai 826 pegawai.
Selanjutnya, ada di DJBC sebanyak 174 kasus, DJKN 117 kasus, dan lainnya. Sedangkan berdasarkan wilayah, kasus aktif terbanyak ada di DKI Jakarta mencapai 262 kasus, Sumatera Utara 133 kasus, Jawa Timur 108 kasus, dan lainnya.
"Jumlah terbesar ada di teman-teman pajak, bea cukai, serta perbendaharaan karena ini tiga unit yang paling besar dan memiliki instansi vertikal yang pekerjaannya harus berhubungan dengan masyarakat, sehingga agak sulit untuk menghindarkan. Ini risiko dari teman-teman Kemenkeu dalam menjalankan tugasnya," ucapnya.
Lihat Juga : |
Kendati begitu, bendahara negara mengatakan jumlah kasus aktif ini sudah relatif menurun. Sebab sebelumnya pernah mencapai kisaran 3.000 kasus pada beberapa waktu lalu saat varian delta menyebar.
"Tapi alhamdulillah sekarang dengan nasional yang sudah menurun, ada penurunan (kasus aktif) di jajaran Kemenkeu," pungkasnya.