Berbagai informasi yang ada pada kartu kredit adalah berharga. Jangan sampai informasi dan data tersebut bocor ke orang lain.
Bahaya memberikan nomor kartu kredit berisiko terjadinya penyalahgunaan data-data penting. Mulai dari identitas diri sampai rekam jejak transaksi finansial.
Selain itu, kini juga marak terjadi berbagai tindak kejahatan yang menyasar pengguna kartu kredit. Anda perlu menjaga kerahasiaan kartu kredit tersebut dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa saja yang mungkin terjadi jika ada orang lain yang mengetahui nomor kartu kredit Anda? Berikut bahayanya seperti dirangkum dari berbagai sumber.
![]() |
Phising merupakan bentuk kejahatan yang mengambil data pribadi seperti nomor kartu kredit, nomor telepon, username suatu akun, hingga password-nya.
Trik dari phising yaitu memancing target atau korban supaya mau menyerahkan data-data penting miliknya.
Biasanya, korban yang menjadi target akan mendapatkan surat elektronik atau dihubungi pelaku atas nama bank terkait dengan motif konfirmasi data.
Setelah korban percaya, data penting itu bisa dengan mudah diberikan kepada pelaku yang tiada lain tengah berupaya untuk menyalahgunakan kartu kredit Anda.
Lihat Juga : |
Selain phising, bahaya memberikan nomor kartu kredit serta identitas lainnya bisa berujung pada tindakan carding.
Metode carding yaitu kegiatan menyalahgunakan data kartu kredit milik orang lain dan menggunakannya untuk transaksi illegal.
Biasanya, data carding akan mudah didapat secara offline. Sebagai contoh, ketika Anda bertransaksi dengan kartu kredit di restoran, hotel, atau pusat perbelanjaan.
Para carder ini tidak perlu teknik phising. Cukup dengan mengetahui nomor kartu kredit serta tanggal kedaluwarsanya, mereka sudah bisa menggunakan kartu kredit Anda.
![]() |
Apabila Anda menghubungkan alamat email aktif untuk notifikasi transaksi kartu kredit, sebaiknya perlu waspada. Pasalnya, modus kejahatan spamming akan menyasar email tersebut sehingga mengarahkan Anda untuk membuka link terlampir.
Spamming merupakan aktivitas yang mengirimkan email broadcast ke banyak pengguna. Pelaku akan mengirimkan tautan sehingga Anda terjerumus masuk ke situs phising.
Biasanya, para pelaku akan bertindak sebagai admin perbankan, PayPal atau lainnya. Lalu, pelaku meminta korban untuk mengganti password ke situs phising.
Tindak kejahatan yang menyasar pengguna kartu kredit ini bisa terjadi untuk berbagai transaksi, baik online ataupun offline.
Jika Anda menggunakan kartu kredit untuk transaksi offline seperti lewat mesin EDC, selalu robek tanda bukti tersebut sebelum membuangnya.
Untuk transaksi kartu kredit secara daring, Anda perlu berhati-hati apabila ada tautan mencurigakan dan jangan langsung dibuka. Sebaiknya segera hapus pesan tersebut.
Jika ingin menghubungkan nomor kartu kredit dan CVV untuk transaksi online seperti belanja atau membayar tagihan, lakukan di marketplace terpercaya.
Kode OTP (one time password) yang biasanya muncul ketika konfirmasi data harus dijaga kerahasiaannya dan jangan dibocorkan ke pihak manapun.
Bahaya memberikan nomor kartu kredit ke orang lain ini cukup merugikan. Sehingga, menjaga nomor kartu sebaik mungkin sangat-lah penting.
(avd/asr)