Daftar Komoditas RI yang Diekspor ke Afghanistan Era Taliban
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan realisasi ekspor dari Indonesia ke Afghanistan yang meningkat 361,7 persen dari US$495,28 ribu menjadi US$2,28 juta pada Agustus 2021 berasal dari beberapa komoditas utama.
"Pada Agustus 2021, komoditi ekspor utama adalah produk industri farmasi, buah-buahan, karet dan barang dari karet," ujar Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers virtual, Rabu (15/9).
Kendati begitu, ia belum bisa merinci nilai ekspor dari masing-masing komoditas. Begitu juga dengan catatan historis nilai ekspor Indonesia ke Afghanistan pada bulan-bulan sebelumnya.
Berbanding terbalik dengan realisasi ekspor yang meningkat tinggi, Margo mengatakan kinerja impor Indonesia dari Afghanistan justru menurun pada bulan lalu. Namun, BPS tidak menyertakan data nilai impor tersebut.
"Impor Indonesia dari Afghanistan turun 97,98 persen month-to-month," imbuhnya.
Adapun peningkatan nilai ekspor dan penurunan impor dari hubungan Indonesia dan Afghanistan ini terjadi pada saat kekuasaan negara tersebut diambilalih oleh kelompok Taliban dari Presiden Ashraf Ghani. Ashraf Ghani justru dilaporkan sudah kabur ke Tajikistan sebelum Taliban benar-benar berkuasa.
Taliban secara resmi menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan pada 15 Agustus 2021. Kendati begitu, penguasaan Afghanistan oleh kelompok milisi itu mendapat penolakan dari masyarakat lokal.
Hal ini membuat banyak masyarakat yang berbondong-bondong meninggalkan negara tersebut ketika kekuasaan diambilalih. Mereka memenuhi Bandara Kabul dan berebut naik ke pesawat agar bisa terbang ke negara lain.
Sampai saat ini, Taliban masih mendapat protes dari masyarakat Afghanistan, khususnya para perempuan. Sebab, Taliban mengekang perempuan, mulai dari cara berpakaian hingga aktivitas kerja.
(uli/agt)