Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mendorong legalisasi aset di pulau terluar Indonesia dalam upaya meningkatkan nilai perekonomian daerah tersebut.
"Ini merupakan pulau kecil terluar yang strategis dari sisi pertanahan dan keamanan dan sudah ada mercusuarnya. Tugasnya memberikan arah dan menjadikan bukti NKRI hadir di sini," ujar Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Surya Tjandra, dikutip dari Antara, Senin (20/9).
Surya pun menambahkan bahwa Kementerian ATR/BPN bertugas untuk mendata, melegalisasi sebagai aset negara. Menurutnya, tantangan yang sedang pihaknya pikirkan adalah bagaimana pulau di sini ada nilai ekonomi lebih usai legalisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, ia melakukan kunjungan kerja ke Pulau Mengkudu dan Pulau Salura di perbatasan Australia yang terletak di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (18/9) guna memastikan negara atau pemerintah hadir serta memberi perhatian kepada masyarakat yang ada di wilayah perbatasan.
"Ini merupakan satu dari 111 pagar pulau terluar NKRI. Dengan coba kita klaim pulau di sini kita harapkan dapat ada zona ekonomi eksklusif serta menguntungkan nelayan kita," kata Surya.
Ia berdialog dengan masyarakat di Pulau Salura dan mengucapkan terima kasih karena telah berkontribusi memelihara pertahanan dan keamanan NKRI dengan cara memelihara wilayah perbatasan.
"BPN akan coba masuk lagi tahun depan, kita ukur lagi, kita bereskan dan kasih sertifikat. Biar ibu bapak resmi sekarang pulaunya itu lengkap," kata dia.
Lihat Juga : |
Dengan legalisasi, lanjut dia, berbagai hal bisa dilakukan terkait kepemilikan tanah seperti pemberian warisan ataupun pengajuan pembiayaan ke bank. Surya Tjandra juga akan menyampaikan kepada kementerian terkait untuk membantu kebutuhan pulau tersebut.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Provinsi NTT Jaconias Walalayo menegaskan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) akan digencarkan di Pulau Salura. Dengan demikian pada tahun 2022 Pulau Salura ditargetkan menjadi pulau lengkap.
"Sertifikat tanah yang sudah terdaftar itu 240 bidang. Saya sampaikan, tahun depan masuk lagi di sini untuk pulau lengkap," katanya.