Aliran dana masuk lewat investasi kripto seperti bitcoin dkk, selama lima pekan berturut-turut tembus US41,6 juta setara Rp592,8 miliar (kurs Rp14.252 per dolar AS) hingga 17 September 2021.
Coinshares.com, seperti dilansir Reuters, Selasa (21/9), menyebut sebagian besar dana mengalir untuk pembelian bitcoin, yakni sebanyak US$15,3 juta atau Rp218 miliar.
Sementara, arus modal masuk ke mata uang digital merek ethereum mencapai US$6,6 juta atau setara Rp94 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperkirakan, aliran dana ke kripto pada tahun ini masih akan tumbuh positif. "Namun, sentimen yang meningkat bisa jadi fenomena musiman. Tetapi, kami tidak melihat kenaikan volume produk investasi yang sepadan," kata Ahli Strategi Investasi Coinshares James Butterfill.
"Hal ini menunjukkan bahwa beberapa investor hanya mengambil keuntungan dari pelemahan harga kripto baru-baru ini dan terus meningkatnya popularitas alt-coin," sambungnya.
Adapun, laporan Coinshares menyebut bahwa bitcoin paling menderita karena sentimen negatif investor. Di sepanjang tahun ini, total pangsa pasar asetnya terus merosot, yaitu dari 81 persen menjadi hanya 67 persen pada akhir pekan lalu.
Secara keseluruhan, di sepanjang tahun ini, aliran dana yang masuk ke mata uang digital bitcoin mencapai US$4,2 miliar atau setara Rp59,85 triliun.
Lihat Juga : |
Glassnode, penyedia data blockchain, dalam catatan terbarunya, mengungkap sebetulnya ekonomi makro saat ini menunjukkan ketidakpastian di pasar kredit China. "Tetapi, harga bitcoin dan respons investor on-chain relatif kuat," tulisnya.
Glassnode meyakini bahwa bitcoin selaku kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia sedang membentuk 'rentang perdagangan konsolidasi.'
Diketahui, bitcoin mencapai level tertingginya, yakni US$52 ribu pada 6 September lalu. Tetapi, saat ini, harga per kepingnya dibanderol turun 7,4 persen menjadi US$43.748.