Evergrande Janji Bayar Kupon Obligasi Domestik Besok

CNN Indonesia
Rabu, 22 Sep 2021 16:31 WIB
Evergrande janji bayar kupon obligasi domestik pada Rabu (23/9) besok demi meredam kekhawatiran investor atas kondisi keuangan mereka.
Evergrande janji bayar kupon obligasi domestik pada Rabu (23/9) besok demi meredam kekhawatiran investor atas kondisi keuangan mereka. Ilustrasi. (AFP/NOEL CELIS).
Jakarta, CNN Indonesia --

Raksasa properti asal China yang kini tengah mengalami masalah keuangan, Evergrande berjanji akan melakukan pembayaran kupon pada obligasi domestiknya Rabu (23/9) besok. Ini dilakukan untuk meredakan kekhawatiran para investor, setelah perusahaan properti terbesar kedua di China menghadapi default.

Hengda Real Estate Group mengatakan bahwa perusahaan akan melakukan pembayaran kupon pada obligasi sebesar Shenzhen 5,8 persen pada September 2025.

Pengumuman tersebut muncul setelah kabar pengembang properti China tersebut mencuat karena utangnya akan jatuh tempo. Bahkan investor dan analis mengatakan kejadian ini sebagai 'Lehman Momen'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kupon pembayaran akan dibayarkan sebesar 232 juta Yuan atau setara Rp510 miliar (kurs Rp2.202 per Yuan).

"Kami sedang berusaha untuk memahami pembayaran ini untuk apa bagi obligasi yang lain. Tapi saya membayangkan mereka ingin menstabilkan pasar dan membuat kupon pembayaran lainnya," dikutip dari Reuters.com, Rabu (22/9).

Evergrande diatur untuk melakukan pembayaran obligasi tepat waktu. Namun pengembang belum mengindikasikan dapat membayar bunga sebesar US$83,5 juta pada Maret 2022.

Mereka masih memiliki US$47,5 juta pembayaran yang akan jatuh tempo pada 29 September. Kedua obligasi tersebut akan gagal bayar jika tidak melunasi bunga dalam waktu 30 hari dari tanggal pembayaran yang dijadwalkan.

Perdagangan saham Evergrande telah dihentikan pada perdagangan sejak 16 September. Ketika Hengda Real Estate mengajukan untuk menangguhkan perdagangan secara teknis dilanjutkan pada 17 September.

[Gambas:Video CNN]

Saham Amerika Serikat stagnan, sementara saham China justru jatuh pada perdagangan. Tetapi indeks properti China membukukan pemulihan pasca kerugian dan naik hingga 3 persen.

Evergrande melewatkan pembayaran bunga yang seharusnya dibayarkan pada Senin (20/9). Ini disebabkan oleh pernyataan Kementerian Perumahan China yang mengatakan perusahaan tidak akan bisa membayar utang tepat waktu.

Ketika investor dan pembuat kebijakan di seluruh dunia mencoba menilai potensi kejatuhan, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa SEC Gary Gensler mengatakan pasar AS berada dalam posisi yang lebih baik untuk menyerap potensi kejutan global dari default perusahaan besar daripada sebelum krisis pada 2007.

(fry/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER