Di sisi lain, Orias mengatakan proyek pabrik alumina di Kalimantan Barat yang dikerjakan Inalum memang tengah terhambat.
Bahkan, totalnya sudah mandek sekitar 9 bulan karena terkendala pembatasan mobilitas dan aktivitas akibat pandemi covid-19.
"Karena covid, ini pergerakan orang di lokasi jadi terbatas, jadi ada keterlambatan sembilan bulan lebih, ya setahun lah," ucap Orias.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara total, ia memperkirakan proyek baru berjalan sekitar 11 persen dari target.
Kendati begitu, ia memastikan segala kewajiban pembayaran tetap dilaksanakan oleh perusahaan kepada kontraktor, yaitu PT PP (Persero) Tbk.
"Kalau mereka tagih ya kami bayar. Kalau mereka tagih, ada pergerakan ada, 11 persen lah kira-kira proyek ini sudah berjalan kalau terkait dengan biaya-biaya itu," tandasnya.