Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai persoalan batas utang di AS. Persoalan itu akan membuat AS kehabisan uang tunai pada Oktober 2021 mendatang.
"Beberapa persoalan seperti pembahasan bidang fiskal seperti debt limit yang terjadi di AS," ungkap Sri Mulyani dalam Webinar: Optimisme Pemulihan Ekonomi 2022, Rabu (29/9).
Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai dampak atas situasi fiskal di AS terhadap ekonomi di Indonesia. Hal yang pasti, Sri Mulyani mengatakan ekonomi domestik akan selalu berpengaruh terhadap dinamika global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sambil melihat dan menjaga pemulihan ekonomi, kami tidak boleh lengah terhadap perubahan global yang sangat dinamis," jelas Sri Mulyani.
Diketahui, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Negeri Paman Sam terancam kehabisan uang tunai pada 18 oktober 2021. Ancaman itu akan menjadi realita jika Kongres tak segera menyetujui kenaikan plafon utang.
Mengutip CNN.com, hal ini meningkatkan risiko bahwa AS dapat gagal membayar utang dalam hitungan minggu bila Washington gagal salah mengambil langkah.
Saat ini, Partai Republik di Senat memblokir RUU yang akan menangguhkan batas utang di AS.
Peringatan Yellen terkait uang tunai itu merupakan perkiraan karena arus kas pemerintah federal bergantung pada variabilitas yang tak dapat dihindari.
Berdasarkan catatan Yellen, arus kas kotor harian pemerintah di luar pembiayaan secara rata-rata hampir $50 miliar per hari selama setahun terakhir dan bahkan telah melampaui $300 miliar.