Lalu, bagaimana cara menjual rumah di tengah pandemi agar tetap untung? Berikut tips dari pakar marketing properti sekaligus CEO AKN Group Andy K. Natanael:
Andy mengatakan harga rumah second di tengah pandemi bisa sedikit diangkat dengan memolesnya terlebih dahulu. Calon penjual bisa merenovasi beberapa bagian rumah agar lebih menarik, misalnya mengecat rumah, mengganti pagar, dan lainnya.
"Ini bisa saja membuat rumah yang harganya Rp1 miliar misalnya, lalu direnovasi habis Rp50 juta, tapi jualnya jadi bisa Rp1,2 miliar, kan ini jadi lebih untung ya. Apalagi kalau renovasi bisa dilakukan oleh kontraktor kenalan yang biayanya hemat tapi hasil baik," ungkap Andy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memoles secara fisik, calon penjual bisa menambah furnitur untuk menambah daya tawar. Misalnya, wastafel diganti, kitchen set ditambahkan, dan lainnya.
Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan menambah kanopi dan tralis, pemasangan toren, dan lainnya.
"Kadang orang beli rumah, mau sudah ada hal-hal semacam ini, jadi mereka pikir mungkin tidak perlu repot, sudah ada, jadi tertarik," tuturnya.
Yang terakhir, pasarkan dengan cara menarik. Saat ini, digital marketing menjadi andalan dalam pemasaran rumah. Maka, calon penjual bisa memanfaatkan hal ini pula. Misalnya, membuat video house tour yang menarik dan rinci.
"Secara tidak langsung, pandemi covid-19 juga mempercepat orang untuk lebih melek digital marketing dalam hal pemasaran rumah," pungkasnya.