Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menawarkan aset milik Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Aset itu berupa lahan kosong yang berada di area Prime Koreatown.
Kepala Divisi Riset Konsultasi dan Manajemen Risiko Bramantya Harimurti mengatakan pihaknya sudah melakukan kajian terkait opsi yang bisa dikembangkan di lahan kosong tersebut. Opsi itu adalah hotel dan perkantoran dengan luas 2.963 meter persegi.
"Ini bukan hotel biasa, tapi ada gallery Indonesia yang bisa jadi pusat kebudayaan," kata Bramantya dalam Investor Gathering LMAN 2021, Jumat (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ia menjelaskan bangunan hotel dan perkantoran itu akan dibangun tiga lantai. Lantai pertama akan berisi lobby, kantor, restoran, dan galeri.
Kemudian, lantai dua dan tiga akan diisi masing-masing 24 kamar hotel. Estimasi dana yang dibutuhkan untuk membangun gedung itu sebesar Rp147 miliar atau US$10,33 juta.
Dari pengembangan itu, LMAN memproyeksi net present value (NPV) sebesar US$233.570 dan internal rate of return (IRR) 14,5 persen.
Namun, untuk aset ini tak dikelola secara langsung oleh LMAN. Pihak KJRI Los Angeles hanya berkonsultasi kepada LMAN terkait pengembangan aset yang dimiliki.
Sebagai informasi, total nilai aset yang dikelola LMAN sebesar Rp13,03 triliun saat ini. Nilai itu berasal dar 287 aset yang dikelola oleh LMAN per hari ini.
Aset itu tersebar di wilayah Indonesia. Detailnya, Medan, Lampung, Palembang, Binjai, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Pekalongan, Probolinggo, Surabaya, Makassar, Lombok, Cirebon, Lhokseumawe, dan Bontang.
Jika dirinci, 157 aset apartemen dan kondominium berjumlah 157, 10 rumah, 93 ruko, 12 gedung, 12 tanah, 2 kawasan kilang LNG, dan 1 kawasan lapangan golf.