PT Bukalapak.com Tbk lebih memilih untuk menjalankan strategi bisnis menaikkan pendapatan pelapak atau mitra ketimbang 'getol' memberikan diskon. Pasalnya, langkah ini dinilai lebih ampuh meningkatkan loyalitas pelapak dan meningkatkan pelayanan ke pengguna aplikasi.
"Strategi kami agak beda sama perusahaan e-commerce lain yang lebih ke bagaimana mereka bisa save your money dengan diskon. Kalau kami fokusnya lebih ke bagaimana bantu UMKM to make your money," ungkap Direktur Bukalapak Teddy Oetomo kepada awak media secara virtual, Kamis (14/10).
Teddy mengatakan strategi bisnis ini dipilih karena sudah terbukti ampuh meningkatkan loyalitas mitra kepada perusahaan. Bahkan, hal ini juga berdampak positif pada pertumbuhan mitra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Perusahaan yang belum lama melantai di bursa ini telah memiliki lebih dari 8 juta mitra. Mayoritas mitra, sambungnya, bergabung dengan Bukalapak karena keinginannya sendiri.
Pasalnya, ia mengklaim perusahaan terus menghadirkan fitur dan cabang usaha yang menarik bagi mitra, serta tentunya memberikan potensi 'cuan'. Hal ini membuat calon mitra akhirnya memilih bergabung dengan perusahaan.
Kemudian, mitra yang sudah bergabung juga menambah lini usahanya. Misalnya, dari yang semula cuma menjual kebutuhan pokok di lapaknya, kini juga menyediakan jasa pembelian pulsa, tiket transportasi, hub logistik, hingga pengiriman uang alias remitansi.
Kebetulan, berbagai lini usaha ini memang sudah dihadirkan Bukalapak melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Mulai dari provider telekomunikasi, perusahaan transportasi, perusahaan logistik, hingga bank untuk layanan keuangan.
"Dari yang semula cuma punya warung, sekarang bisa jadi bank branch, logistic agent, travel agent, ini semua meningkatkan pendapatan mereka hingga tiga kali lipat," tuturnya.
Bersamaan dengan pelaksanaan strategi bisnis ini, Teddy mengklaim bahwa pangsa pasar perusahaan juga berhasil ikut terkerek. Menurut survei yang dikantonginya, market share Bukalapak berada di peringkat pertama di mana porsinya bahkan setara dengan market share dari hasil gabungan dari pangsa pasar pesaing di urutan kedua, ketiga, dan keempat.
"Jadi memang leadership-nya masih jauh karena kemampuan dan fitur ke mitra yang masih jauh lebih depan dari pemain lain. Tapi kami mau pemain lain juga berinovasi supaya kita bareng-bareng garap UMKM untuk perekonomian Indonesia karena kontribusi terbesar dari UMKM," tuturnya.
Kendati begitu, ia mengaku tak mau berpuas diri. Sebab, menurutnya, ekosistem bisnis Bukalapak masih jauh dari kata lengkap, sehingga perusahaan akan terus berusaha mengisi ruang inovasi dan pertumbuhan yang masih terbuka lebar.